PedomanBengkulu.com, Kepahiang - Berpartisipasi merawat semangat keagamaan di tengah-tengah masyarakat, Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief melakukan takziah di rumah warga Desa Muara Langkap, beberapa waktu yang lalu.
Kegiatan takziah ini senantiasa dilakukan Hj Leni Haryati John Latief untuk menghibur keluarga yang berduka, mendoakan jenazah yang meninggal dunia, menghidupkan sunah mengingat kematian dan bersilaturahmi dengan warga lainnya yang hadir dalam kegiatan takziah tersebut.
"Takziah ini adalah perintah agama. Dari sini terbentuk sikap empati kepada sesama. Keluarga yang ditinggalkan tentu akan sangat terhibur ketika arwah keluarga mereka yang meninggal didoakan bersama harapan agar seluruh amal ibadah dan kebaikannya diterima Allah subhanahu wa ta'ala," kata Hj Leni Haryati John Latief.
Alumni Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Mubai Taba Anyar ini menjelaskan, takziah adalah kegiatan keagamaan yang mesti dilestarikan di tengah-tengah masyarakat sehingga rasa peduli dan empati dapat tetap tumbuh dalam jiwa dan sanubari khalayak.
"Takziah ini nyata meningkatkan kecerdasan spiritual karena mengingatkan orang kepada kematian, bahwa hidup ini hanya sebentar, bahwa manusia butuh bekal iman dan amal soleh untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Kalau karakter masyarakat beriman dan beramal soleh ini terbentuk di Bumi Rafflesia, aman dan sejahteralah Bengkulu," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menekankan, keutamaan orang yang bertakziah sangat besar, bukan hanya tertulis dalam Al-Qur'an namun juga dalam hadist-hadist yang disabdakan oleh Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam.
"Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah, Rasulullah sabdakan, tidaklah seorang mukmin yang melakukan takziah atas musibah yang menimpa saudaranya kecuali Allah akan memakaikan untuknya permata kemuliaan pada hari kiamat," sampai Hj Leni Haryati John Latief.
Ketua Majelis Taklim Al-Mabrurah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Bengkulu periode jabatan 2017-2022 ini menambahkan, adapun mengenai tata cara takziah yang berbeda di tengah-tengah masyarakat sebaiknya tidak menjadi sumber perselisihan dan keributan.
"Misalnya apakah boleh menghadiahkan makanan, minuman, bacaan Qur'an dan lain-lain untuk orang yang sudah meninggal dunia? Selama ada rujukan dari ulama secara jelas tentang dalil-dalilnya, tidak perlu jadi perselisihan. Mari rawat silaturahmi dengan baik," demikian Hj Leni Haryati John Latief. (Muhammad Qolbi)