Salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang di biayai oleh Dana Desa (DD) yang dilaksanakan Pemerintah Desa Tirta Makmur, Kecamatan Air Manjuto, terindikasi Mark Up anggaran dana desa tahun 2023.
Dari keterangan narasumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya, menceritakan kepada awak media. Bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan kader posyandu yang dilaksanakan Pemdes Tirta Makmur tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Pasalnya, didalam RAB pelatihan kader posyandu itu diikuti sebanyak 30 orang peserta. Namun fakta dilapangan pada pelaksanaannya hanya diikuti sekitar 15 orang peserta dan itu diikuti beberapa orang perangkat desa.
Lebih parahnya lagi, peserta pelatihan tidak dibagi baju seragam padahal dalam RAB itu ada pengadaan seragam pelatihan sebanyak 30 pcs untuk 30 orang peserta.
"Sesuai dengan RAB kegiatan seharusnya peserta pelatihan dapat seragam. Tapi faktanya tidak ada seragam sewaktu pelatihan. Begitu juga pesertanya hanya sekitar 15 orang dan itu sebagian ada dari perangkat desa. Seharusnya 30 peserta. Disini sudah jelas ada indikasi markup anggaran, karena peserta mendapat uang saku Rp 100 ribu per peserta," ujar warga yang enggan dutilis namanya.
Sementara Pj Kades Tirta Makmur, Sutarto, S.AP saat dikonfirmasi awak media Pedoman Bengkulu, Selasa (8/8/2023), mengatakan bahwa kegiatan pelatihan kader posyandu sudah sesuai RAB. Dimana peserta pelatihan diakuinya lebih dari 30 peserta.
Begitu juga dengan seragam untuk peserta pelatihan sudah ada, hanya saja belum sempat dibagikan karena terkendala adanya transisi di pemerintahan desa tersebut.
"Kalau pesertanya lebih 30 peserta bahkn lebih karena diikuti perangkat desa dan tamu undngan lainnya. Kalau untuk baju seragam peserta pelatihan itu kita serahkan pada masing - masing kader karena kita tidak tahu ukurannya," pungkas Kades. (Angga)
