PedomanBengkulu.com, Mukomuko- Rabu (27 / 9) 2023, Membahas tentang rendah nya minat baca terhadap remaja dan anak - anak, tidak terlepas dari peran orang tua dan guru didik di sekolah, dari fakta di tahun 2013 suatu studi telah mengungkapkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah dan sangat memprihatinkan.
Sesuai dengan hasil indeks Nasional, indeks minat baca di tanah air ternyata hanya mencapai 0.01. Coba bandingkan dengan rata - rata indeks baca Negara maju yang berada diantara angka 0.45 hingga 0.62. Diantara negara asia lain nyapun semangat membaca warga Indonesia tergolong minim.
Berikut 6 faktor kurang nya minat baca terhadap anak - anak dari berbagai sumber
1. Lingkungan keluarga
Mustahil seorang anak tumbuh dengan kebiasaan membaca bila kondisi di rumah atau lingkungan keluarga tak pernah membiasakan budaya membaca bagi anggota keluarga. Inilah sebabnya sedini mungkin sangat penting untuk membiasakan buah hati kita untuk membaca agar karakter ini tertanam hingga mereka dewasa kelak. Padahal membaca bisa menjadi salah satu bentuk rekreasi yang menyenangkan dan bisa membuat kita menjadi lebih santai.
2. Lingkungan masyarakat
Dapat dikatakan bahwa hingga saat ini lingkungan sekitar masih sering memandang ganjil orang yang menghabiskan waktu dengan membaca misalnya sambil mengantri, saat berada di kereta, atau sekedar duduk di taman kota sambil membaca. Tak hanya dipandang dengan aneh, kadang ada pula yang meremehkan atau mengatakan hal-hal yang negatif sehingga yang bersangkutan merasa malu. Padahal orang-orang yang membaca di area publik seperti ini umum ditemui.
3. Perkembangan teknologi yang kian canggih
Kemajuan pesat teknologi selain membawa dampak positif dengan memudahkan pekerjaan manusia ternyata juga bisa membawa dampak negatif bila tak digunakan, diawasi, dan dikendalikan dengan baik. Pengguna terbesar produk-produk berteknologi tinggi adalah para pemuda dan sayangnya mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget-gadget canggih tersebut daripada membaca.
4.Di sekolah siswa kurang dirangsang untuk membaca dalam mencari informasi
Sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah ternyata juga mempunyai dampak terhadap Minat baca. Pada umumnya proses belajar mengajar di tanah air menggunakan model penjelasan dan sangat minim mengarahkan siswa untuk mendapatkan informasi dengan membaca buku. Inilah sebabnya siswa menjadi pasif dan hanya menerima saja tanpa berusaha sendiri untuk mencari tahu lebih banyak. Kondisi ini telah dikoreksi pada kurikulum yang baru tetapi tentu dibutuhkan waktu untuk mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan.
5.Kurang motivasi
Masih banyak orang yang menganggap membaca adalah hal yang tak terlalu penting sehingga kurang mempunyai kesadaran serta motivasi untuk rajin membaca. Intinya harus ditanamkan dalam diri bahwa membaca adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas diri sehingga tercipta motivasi untuk menggiatkan diri dalam membaca buku.
6. Sarana yang minim
Kurangnya Minat baca pada remaja dan anak bisa juga karena tak ada atau kurangnya sarana untuk kegiatan tersebut. Di rumah orang tua mungkin kurang menyediakan buku-buku bacaan berkualitas sehingga anak tak diperkenalkan dengan kegiatan membaca. Sementara itu kondisi perpustakaan juga kadang masih lemah terutama di daerah-daerah terpencil.
Maka dari itu sangat dianjurkan menjunjung tinggi pendidikan. Sebab seiring waktu berjalan, perkembangan zaman makin pesat dan persaingan di dunia makin tinggi. Maka tanamkanlah di dalam diri bahwa belajar dan membaca merupakan kegiatan wajib demi masa depan yang cerah.(crew)