Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Ateisme Agama Baru?

Oleh: Saeed Kamyabi
Freelance Writer

Baru-baru ini, Ustadz Ishlah Bahrawi menyampaikan kekhawatirannya bahwa jika figur-figur tokoh agama sibuk berpolitik maka atheisme akan menjadi agama baru. Pernyataan ini pun menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Ada yang setuju dengan pernyataan Ustadz Ishlah, ada pula yang tidak. Mereka yang setuju dengan pernyataan Ustadz Ishlah berpendapat bahwa tokoh-tokoh agama seharusnya fokus pada dakwah dan pendidikan agama, bukan pada politik. Mereka khawatir bahwa jika tokoh-tokoh agama terlalu sibuk berpolitik, maka mereka akan kehilangan wibawa dan kepercayaan masyarakat.

Sementara itu, mereka yang tidak setuju dengan pernyataan Ustadz Ishlah berpendapat bahwa atheisme tidak akan menjadi agama baru. Mereka berpendapat bahwa atheisme adalah sebuah pilihan hidup yang bersifat pribadi, dan tidak akan dipengaruhi oleh aktivitas tokoh-tokoh agama di politik.

Lantas, apakah pernyataan Ustadz Ishlah benar? Apakah atheisme akan menjadi agama baru jika figur-figur tokoh agama sibuk berpolitik?

Menurut penulis, pernyataan Ustadz Ishlah ada benarnya, namun tidak sepenuhnya benar. Atheisme memang bisa menjadi agama baru jika figur-figur tokoh agama tidak mampu memberikan contoh yang baik. Namun, atheisme juga tidak akan menjadi agama baru jika figur-figur tokoh agama mampu memberikan contoh yang baik dan mampu menjalankan peran mereka dengan baik, baik di bidang dakwah maupun politik.

Atheisme adalah sebuah pilihan hidup yang bersifat pribadi. Orang menjadi ateis karena berbagai alasan, seperti karena pengalaman pribadi, karena pengaruh keluarga, atau karena pengaruh lingkungan. Namun, tidak sedikit juga orang yang menjadi ateis karena kecewa dengan agama. Mereka kecewa dengan perilaku para tokoh agama yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Jika figur-figur tokoh agama sibuk berpolitik dan tidak mampu memberikan contoh yang baik, maka mereka akan semakin kehilangan kepercayaan masyarakat. Kepercayaan masyarakat yang hilang ini bisa menjadi salah satu faktor yang mendorong orang untuk menjadi ateis.

Namun, jika figur-figur tokoh agama mampu memberikan contoh yang baik dan mampu menjalankan peran mereka dengan baik, baik di bidang dakwah maupun politik, maka mereka akan mampu memberikan pengaruh positif bagi masyarakat. Hal ini akan membuat orang lebih yakin dengan agama dan akan membuat orang lebih sulit untuk menjadi ateis.

Oleh karena itu, penting bagi figur-figur tokoh agama untuk menjaga wibawa dan kepercayaan masyarakat. Mereka harus mampu memberikan contoh yang baik, baik di bidang dakwah maupun politik. Jika mereka mampu melakukan hal tersebut, maka mereka akan mampu mencegah atheisme menjadi agama baru.