PedomanBengkulu.com, Lebong - Program musim tanam kedua (MT-2) yang sudah digaungkan sejak tahun 2021 lalu, atau tepat tahun pertama Bupati Lebong Kopli Ansori dan Wabup Lebong Fahrurrozi menjabat. Memang penuh tantangan untuk mengajak dan menyadarkan masyarakat untuk ikut serta MT-2. Melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong, pendampingan secara rutin kepada seluruh petani yang ikut program MT-2.
Tentunya perjuangan keras untuk mengajak masyarakat tersebut, akhirnya mulai membuahkan hasil. Kendatipun belum secara menyeluruh wilayah mengikuti MT-2, setidaknya masyarakat yang ikut MT-2 mulai merasakan dampak positif, apalagi saat musim panen sekarang disambut dengan harga yang lumayan tinggi.
Seperti halnya ketika Bupati Lebong Kopli Ansori didampingi Forkopimda dan jajaran Pemkab Lebong, Jum'at (22/09/2023), memantau langsung panen perdana MT-2 di Desa Muning Agung Kecamatan Lebong Sakti dan Desa Karang Dapo Atas Kecamatan Bingin Kuning. Dari pantauan tersebut, Bupati Kopli Ansori tampak sumringah melihat senyuman yang terpancar raut wajah para petani pemilik lahan maupun warga yang ikut memanen hasil MT-2.
"Alhamdulillah sekarang yang mengikuti MT-2 sudah hampir merata di setiap kecamatan, dan hasil pantauan kondisi padi-nya cukup lumayan," ungkap Kopli disela kunjungan di Desa Karang Dapo Atas.
Dikatakan Kopli, walaupun saat ini sejumlah wilayah terdampak El Nino, tapi dirinya bersyukur program MT-2 tidak terdampak, karena panennya dalam bulan September dan Oktober.
"Harapan kita tahun 2024 nanti, seluruh hamparan sawah milik masyarakat bisa ikut melaksanakan MT-2. Ini juga untuk menjaga ketahanan pangan kita, menjaga masa depan petani untuk bahagia dan sejahtera," beber Kopli.
Memang untuk mengajak masyarakat ini, lanjut Kopli, bukan hal yang gampang, itu menjadi tantangan sendiri bagi Pemerintah Daerah. Namun dirinya sangat yakin, setelah melihat masyarakat yang sudah panen, tahun depan partisipasi dan keinginan masyarakat untuk memanfaatkan hamparan-hamparan yang ada akan semakin meningkat.
"Kita lihat sendiri tahun 2021 hanya 56 hektar, tahun 2022 itu sekitar 330 hektar. Alhamdulillah tahun 2023 ini sudah kita lakukan pendataan sudah lebih 1400 hektar. Insyah Allah pada tahun 2024 sekitar 50 persen dari total luas hamparan kita akan ikut program MT-2," pungkasnya.[spy]