PedomanBengkulu.com, Bengkulu – Aksi demo organisasi ekstra kampus atau OKP (HMI dan KAMMI) di UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu pada Kamis lalu (14/09) membuat Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu mengambil sikap terkait masuknya organisasi ekstra kampus atau OKP ke dalam UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Rido Harjuni selaku Ketua Dema UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu mengklarifikasi bahwa semua permasalahan yang terjadi adalah masalah internal mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
“Bahwa kronologis kasus sebelumnya adalah dimulai oleh selisih paham antar OKP dan dinamika yang terjadi adalah dinamika yang biasa dalam dunia mahasiswa karena antara OKP yang berseterupun melakukan hal yang sama didalam kampus UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, namun atas insiden OKP yang terlalu mencampuri urusan internal mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu ini sudah tidak dapat dibiarkan karena UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu adalah miliki keluarga besar mahasiswa bukan milik OKP,” terang Ridho Harjuni.
Dema UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu menyampaikan sikapnya terkait aksi yang dilakukan oleh OKP HMI dan KAMMI secara langsung dibersamai oleh Pengurus Cabang HMI dan Pengurus Daerah KAMMI.
"Kami dari Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu bersikap, Pertama menyayangkan OKP HMI dan KAMMI yang melakukan aksi demonstrasi ke dalam kampus UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu terkait masalah internal mahasiswa kampus. Kedua menyayangkan OKP HMI dan KAMMI yang membawa dan melibatkan oknum mahasiswa luar bahkan ada oknum bukan mahasiswa mencampuri urusan internal mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Ketiga, menyayangkan sikap OKP HMI, PMII dan KAMMI yang membawa permasalahan antar OKP kedalam kampus”, tambahnya.
Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa meminta Wakil Rektor III UIN Fatmawati Sukarno Bengkuklu untuk melarang OKP baik HMI, PMII dan KAMMI ataupun lainnya yang mencampuri urusan internal mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu dan juga untuk segera menindak oknum-oknum mahasiswa luar yang ikut mencampuri urusan internal mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu dan mahasiswa yang membawa oknum mahasiswa luar karena telah melanggar kode etik mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
“Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu meminta Wakil Rektor III UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu untuk menindak secara tegas atas aksi demo yang terjadi serta meminta untuk segera menjaga kondisifitas kemahasiswaan dilingkungan UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu agar tidak ada campur tangan dari pihak luar untuk menghadapi masalah yang terjadi di internal kampus,” lanjut Ridho.
Ridho juga menuturkan jika pihak UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu membuat kebijakan terkait OKP atau organisasi ektra kampus tanpa melibatkan Ormawa internal (Dema dan Sema) serta UKM dan UKK di UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu maka kami akan melakukan aksi besar-besaran atas kebijakan yang tidak melibatkan pihaknya.
“Kita meminta kepada pihak kampus khusus kepada Rektor dan Wakil Rektor III yang memiliki kebijakan dalam peraturan OKP atau organisasi ekstra kampus untuk dapat melibatkan kami selaku mahasiswa internal UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu dalam pengambilan keputusan tentang peraturan OKP atau organisasi ekstra kampus,” tutup akhir Rido Harjuni.[Rls]