PedomanBengkulu.com, Kepahiang - Melestarikan budaya kegotongroyongan bangsa mesti dimulai dari hal-hal kecil, baik dari diri sendiri, lalu meluas ke ke keluarga, tetangga sekeliling rumah, suatu daerah, suatu provinsi dan seterusnya. Gotong royong harus senantiasa menjiwai kehidupan masyarakat.
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, di tengah perubahan iklim yang memicu tak menentunya cuaca saat ini, semangat gotong royong sangat perlu dihidupkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat.
"Alhamdulillah bisa membersamai warga untuk bergotong royong hari ini di Dusun Kepahiang. Semangat gotong royong ini sudah ada di Indonesia sejak dahulu kala. Semoga semangat ini tidak luntur oleh zaman," kata Hj Leni Haryati John Latief, Rabu (20/9/2023).
Alumni SMP Negeri Tes ini menjelaskan, adanya kegiatan gotong royong di Dusun Kepahiang tersebut membuktikan bahwa praktik gotong royong belum sepenuhnya ditinggalkan oleh masyarakat, baik di lingkungan pedesaan, maupun di lingkungan masyarakat kota.
"Insya Allah dengan semangat ini pula kita akan membangun Bengkulu. Semangat gotong royong ini terutama perlu diarahkan untuk membantu masyarakat mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Pemerintahan harus senantiasa hadir mengantarkan kebahagiaan bagi masyarakat kecil," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu ini mengungkapkan, bukan hanya dari pemerintahan, masyarakat kecil juga sangat membutuhkan semangat gotong royong para dermawan.
"Pemerintah harus mampu menggerakkan masyarakat untuk saling tolong menolong. Yang kaya membantu yang miskin. Yang kuat membantu yang lemah. Inilah gaya hidup yang diridai Allah subhanahu wa ta'ala. Inilah ciri masyarakat yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa," tandas Hj Leni Haryati John Latief.
Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Provinsi Bengkulu periode jabatan 2017-2022 ini menambahkan, kepedulian secamam itu merupakan bagian dari praksis semangat gotong royong yang diperlukan untuk menjamin keberlangsungan hidup masyarakat kecil.
"Mungkin tantangan ke depan akan semakin berat. Dampak pendemi masih terasa, disusul perang di Eropa, tambah lagi bencana demi bencana terjadi bertubi-tubi di seluruh belahan dunia. Maka semangat gotong royong yang diperlukan semakin besar," demikian Hj Leni Haryati John Latief. [**]