PedomanBengkulu.com, Bengkulu- Beri sentuhan modern sekaligus tetap menjaga kelestarian terhadap wisata sejarah Rumah Bekas Kediaman Bung Karno, melalui Program Sosial Bank Indonesia (PBSI), bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, Bank Indonesia melaksanakan revitalisasi Rumah Bekas Kediaman Bung Karno sejak satu bulan terakhir.
Alhasil, bagian yang direvitalisasi adalah bagian pendukung cagar budaya, seperti penyediaan outlet khusus UMKM, ruang dan sarana multimedia dan literasi, perbaikan jalan setapak, pagar keliling dan lampu.
Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Khairil Anwar mengatakan, revitalisasi yang dilakukan tidak akan menyentuh bangunan asli rumah pengasingan Bung Karno selama di Bengkulu.
Revitalisasi bagian pendukung itu lanjut Khairil, untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada masyarakat secara visual dan audio visual. Di mana rumah Bung Karno ini dilengkapi perangkat digital yang menerangkan semua sejarah yang berkaitan dengan Bung Karno, khususnya selama di Bengkulu.
"Tentu kami Pemprov Bengkulu dan masyarakat ucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia. Di sini juga diberikan sentuhan modern yaitu dengan menyediakan aplikasi tiket masuk dengan mesin QRIS," ungkap Khairil usai hadir pada Launching Hasil Revitalisasi Sarana dan Prasarana Rumah Bekas Kediaman Bung Karno, Sabtu (16/09).
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia Ferry Warjiyo mengatakan, revitalisasi yang memakan waktu selama satu bulan setengah ini tidak mengganggu aktivitas pengunjung. Selama revitalisasi kawasan rumah pengasingan Bunga Karno tetap dibuka untuk umum.
"Sesuai amanat negara, kita berkewajiban menjaga, melestarikan dan mengembangkan manfaat dari Cagar Budaya yang ada, salah satunya rumah pengasingan Bung Karno ini," sebutnya.
Meski tidak menyebutkan jumlah alokasi dana yang dikucurkan, namun anggaran yang ada cukup untuk memperbaiki kawasan rumah Bung Karno nyaman dan menarik dikunjungi. (rls)