.jpeg)
PedomanPedoman.com - Jemaah Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia (PPITTNI), doakan perdamaian untuk Palestina dan Israel yang tengah berkonflik peperangan.
Hal ini, dilaksanakan dalam agenda Rakernas dan Dzikir akbar yang mengusung tema menjemput takdir peradaban Indonesia emas dan terwujudnya perdamaian dunia, di Aula Asrama Haji Provinsi Bengkulu, Sabtu 28 Oktober 2023.
Ketua DPP Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia (DPP-PPITTNI), Dempo Xler mengatakan, dalam agenda Rakernas dan Dzikir akbar juga mendoakan perdamaian dunia agar konflik peperangan antara Palestina dan Israel bisa berakhir.
"Hari ini di timur tengah terjadi konflik peperangan karena perebutan kekuasaan, wilayah dan ekonomi sehingga lupa dengan tauhidnya. Insyaallah suatu saat Nusantara akan menjadikan contoh penegakkan kemurnian tauhid," sampai Dempo.
Lanjut Dempo, dalam agenda Rakernas akan membahas perkembangan Islam saat ini. Diantaranya, menegakkan hukum tuhan Allah, SWT di muka bumi dengan cara menegakkan hukum NKRI, Pancasila dan memastikan Indonesia selalu damai dan terus berkibar.
"Isu yang akan dibahas menegakkan hukum tuhan di muka bumi dengan cara menegakkan hukum NKRI, Pancasila, memastikan perdamaian dan merah putih terus berkibar," ungkap Dempo yang juga Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu.
Ditambah Dempo, Rakernas dan Dzikir akabr mengusung temah menjemput takdir peradaban Indonesia emas dan terwujudnya perdamaian dunia karena visi sangat diperlukan untuk menggerakkan manusia dan organisasi untuk mencapai tujuan.
"Visi itu roh menggerakkan manusia, organisasi untuk mencapai tujuan kemuliaan di muka bumi, kemulian di hadapan tuhan dengan visi perjuangan menjemput Indonesia emas dan perdamaian dunia," pungkasnya.
Rakernas dan Dzikir akbar perkumpulan pengajian ilmu tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia akan berlangsung 28-29 Oktober 2023, hadiri kepengurusan se Indonesia mulai dari DPP, DPW dan DPC, 122 guru serta sekitar 2 ribu jemaah se Indonesia.
Kemudian pengasuh guru Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandy silsilah Ke-38, Buya Syekh Muhammad Ali Idris Silsilah Ke-39. (AM)
