PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Maulid Nabi bukan hanya sekedar memperingati hari kelahiran Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam. Dari Maulid Nabi terkupas seluruh kesejarahan kehidupan Rasulullah sejak lahir, dibesarkan dan perjuangan serta kisah-kisah yang mengiringinya.
Demikian diungkapkan Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief dalam peringatan Maulid Nabi, baru-baru ini.
"Beliau shalallahu 'alaihi wa sallam melewati berbagai fase di dalam dakwah, mulai dari awal masa kenabian, tahun duka cita, peristiwa memilukan di Thaif, isra’ mi’raj, haji wada sampai berakhirnya tugas kenabian," kata Hj Leni Haryati John Latief.
Perempuan berhijab kelahiran Taba Anyar 31 Oktober 1964 ini menjelaskan, semua kisah-kisah tersebut mengandung hikmah yang begitu besar mengenai adanya agama yang rahmatan lil 'alamin berikut pengajaran penting tentang iman, Islam dan ikhsan sebagai sumber kebahagiaan dan keselamatan manusia di dunia dan akhirat.
"Melalui wahyu yang disampaikan kepada beliau shalallahu 'alaihi wa sallam manusia menjadi tahu mana yang benar dan yang salah, apa yang baik dan yang buruk, mana yang boleh dan dilarang, mana yang dihalalkan Allah subhanahu wa ta'ala dan mana yang diharamkan," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Alumni Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Mubai Taba Anyar ini menambahkan, perayaan Maulid Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam hendaknya menjadi inspirasi bagi umat manusia untuk terus mengikuti langkah beliau sebagai rahmatan lil alamin.
"Sudah seharusnya seluruh umat manusia yang lahir setelah beliau bersyukur karena telah dijadikan sebagai umat yang paling mulia sebab menjadi bagian dari umat Rasulullah Muhammad. Surga diharamkan bagi umat terdahulu sebelum kita masuk ke dalamnya," imbuh Hj Leni Haryati John Latief.
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menekankan, saking mulianya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, dalam sebuah hadis sahih disebutkan, siapapun yang membacakan sholawat untuk beliau satu kali, maka Allah akan menurunkan Rahmat kepadanya sepuluh kali.
"Dalam Al-Qur'an juga ditegaskan sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi sehingga orang-orang yang beriman diperintahkan untuk bersholawatlah untuk Nabi dan menucapkan salam dengan penuh penghormatan kepadanya," demikian Hj Leni Haryati John Latief. [Muhammad Qolbi]