Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Hasil Panen MT-II Disambut Harga Tinggi, Bupati Kopli Sebut Itu Anugerah Bagi Petani

PedomanBengkulu.com, Lebong - Pembuktian suksesnya penerapan program musim tanam kedua (MT-2) di Kabupaten Lebong, patut menjadi cambukan bagi masyarakat Kabupaten Lebong yang mayoritas bergantung pada sektor petani sawah. Dengan semakin bertambah luasnya hamparan yang panen, setidaknya bisa membangunkan kesadaran, bahwa mitos-mitos yang selama ini membelenggu pikiran masyarakat sehingga tidak berani ikut program MT-2 semakin terbuka.

Apalagi sejak kepemimpinan Bupati Lebong Kopli Ansori dan Wakil Bupati Lebong Fahrurrozi, jelas terlihat dalam kurun tiga tahun ini, melalui pendampingan dan kerja keras jajaran Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan), luasan hamparan sawah yang ikut program MT-2 juga terus meningkat. Tentunya ini pembuktian yang nyata bagi masyarakat, yang selama ini meragukan dan cenderung pesimis akan keberhasilan program MT-2.

Seperti pelaksanaan panen perdana program MT-2 di Desa Karang Dapo Kecamatan Bingin Kuning, Jum'at (6/10/2023). Yang dihadiri langsung oleh Bupati dan Wabup Lebong, Sekda Lebong, Ketua TP PKK Lebong, Ketua GOW Lebong, beserta jajaran pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Lebong.

Tampak Bupati begitu bersemangat melihat para petani dan hamparan padi yang menguning. Pada kesempatan itu bupati kembali membakar semangat para petani agar MT-II tidak berhenti sampai di sini dan bisa menjamur ke seluruh petani. Bupati pun berharap MT-II ke depan bukan lagi program pemerintah tapi menjadi tradisi yang melekat.

“Inilah buah hasil dari kerja keras dan keyakinan kita selama ini, semoga ke depan tidak ada lagi petani malas yang selalu berdalih itu ini,” sampai Kopli saat berbaur dengan masyarakat yang ikut panen padi MT-2.

Bupati menambahkan, saat ini harga beras melambung tinggi tapi itu bukanlah masalah bagi para petani MT-II. Kenaikan harga beras malah menjadi anugerah bagi petani. Lebih dari itu Bupati juga mengajak masyarakat agar bersyukur dengan keberhasilan yang telah dicapai. Bupati menyebut, Kabupaten Lebong memiliki tanah yang subur dan air yang melimpah. Di saat yang lain dilanda kekeringan petani Lebong masih bisa panen.

“Ini adalah anugerah bagi petani, disaat yang lain kekeringan dan harga beras mahal kita masih bisa panen dan mendapatkan harga jual yang tinggi,” imbuhnya.

Dari pengalaman ini bisa dipelajari, lanjut bupati menjelaskan, ternyata kendala utama tanam 2 kali selama ini bukanlah hama tikus tapi penyakit malas petani itu sendiri. Namun demikian Bupati pun tak menampik terdapat kendala-kendala lain seperti hama tikus, burung ataupun hama lainnya tapi semua itu menurutnya bisa diatasi asal serius.

“Kalau berbicara tikus pasti ada, jangankan di sawah, padi yang kita simpan di rumah saja masih sering dimakan tikus. Tapi itulah manusia dibekali akal agar bisa mengatasinya,” tandasnya.

Sementara itu, Pjs Kepala Desa Karang Dapo Bawah, Eka Patria, menyampaikan rasa syukur akan keberhasilan warganya dalam menjalankan program MT-II. Eka mengaku semua itu tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah dan keseriusan masyarakat itu sendiri. Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar jangan ragu untuk ikut MT-II karena sudah terbukti berhasil.

“Terimakasih Bapak Bupati atas bimbingan dan dukungannya selama ini, semoga MT-II kedepan bukan lagi program pemerintah tapi menjadi tradisi yang melekat dengan kesadaran masyarakat secara mandiri. Bahwa bertani sawah bukan hanya untuk mencukupi makan saja. Tetapi juga bisa diandalkan menjadi lahan produksi untuk peningkatan ekonomi,” singkatnya.[spy]