PedomanBengkulu.com, Lebong - Miris dan tak layak ditiru ulah oknum di Desa Semelako Atas, Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong. Bagaimana tidak, oknum tersebut disinyalir menggelapkan bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disalurkan tidak lama ini. Beras cadangan yang disalurkan oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional) melalui Bulog itu kabarnya tidak sampai ke KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang namanya sudah ditetapkan dari Kemensos RI.
Informasi terhimpun, di Desa Semelako Atas terdapat sekitar 98 KPM. Sebelumnya, daftar KPM yang ditetapkan oleh Kemensos itu dirubah oleh Pemerintah Desa (Pemdes) setempat, dengan dalih data tersebut tidak sesuai dengan kondisi warga yang ada di desanya.
Sejalan dengan itu, tiba-tiba mencuat informasi beras sebanyak 98 karung isi 10 kg itu tidak dibagikan sepenuhnya kepada KPM, beras tersebut malah dijual ke pihak lain. Ironisnya, hal itu diduga dilakukan oleh oknum BPD setempat pada penyaluran tahap I (Maret, April dan Mei). Beras yang seharusnya untuk warga itu kabarnya dijual ke salah satu warung yang letaknya tidak jauh dari balai desa setempat. Menariknya, warung tersebut diketahui milik salah satu perangkat desa.
“Modusnya, beras tersebut dititip di rumah salah satu rumah perangkat desa. Tapi rupanya beras itu tidak ada yang ambil, lalu beras tersebut ditukar dengan uang oleh oknum BPD,” cerita sumber yang enggan disebutkan namanya.
Bukan itu saja, masih di penyaluran tahap I bulan ke-3 (Mei 2023, red), lagi-lagi beras tidak langsung disalurkan ke KPM, informasinya 25 karung beras bantuan kembali diangkut ke rumah oknum salah satu BPD. Beras tersebut kabarnya lama diendapkan di rumah oknum BPD tersebut hingga tidak jelas keberadaannya.
“Iya ada yang lihat, beras itu diangkut ke rumah BPD sebanyak 25 karung, setelah itu aku tidak tahu dikemanakan lagi. Beras itu kabarnya dijual juga,” jelasnya lagi.
Usut punya usut, rupanya bukan hanya oknum BPD yang berulah, oknum perangkat desa pun ikut bermain. Hal itu diduga terjadi pada penyaluran tahap II bulan ke-I (September, 2023), salah satu oknum perangkat desa setempat bersama temannya terciduk pada malam hari sedang mengambil 3 karung beras yang berada di balai desa. Dia berdalih 3 karung beras bantuan yang diambilnya itu akan diberikan kepada salah satu perangkat desa (Kepala Dusun 4) dan 2 orang BPD.
“Beras itu diangkut malam dari balai, katanya untuk dikasih ke Kadus 4 dan 2 orang BPD, tapi rupanya malah dijual ke warung,” bebernya lagi.
Sementara itu, Ketua BPD Semelako Atas, Erlan Soni, ketika dikonfirmasi Kamis (26/10/2023) siang, menepis keras informasi tersebut. Dia dengan tegas memastikan informasi tersebut tidak benar. Dia mengaku tidak pernah menjual beras seperti apa yang dituduhkan. Bahkan dia mengaku tidak ikut terlalu jauh dalam penyaluran beras bantuan pemerintah itu. Dirinya hanya menjalankan fungsi pengawasan sebagai BPD di desanya.
“Saya pastikan itu tidak benar, mana berani kami menjual beras yang jelas-jelas untuk masyarakat tidak mampu,” tepis Erlan, yang juga diiyakan oleh Robi Sugara selaku Wakil Ketua BPD setempat.
Dia menambahkan, pada saat penyaluran dia tidak sendiri tapi melibatkan semua pihak mulai dari perangkat desa, Bhabinkamtibmas dan juga dilengkapi dengan dokumentasi.
“Semua pihak kami libatkan, perangkat desa ada, Bhabinkamtibmas ada, pihak dari kecamatan pun ada, dokumentasinya pun lengkap,” bebernya lagi.
Sementara itu, oknum perangkat desa yang juga diterpa isu tak sedap (Menjual beras, red) belum bisa dikonfirmasi terkait keterlibatannya, saat disambangi ke balai desa tak satupun perangkat desa yang bisa ditemui, balai desa dalam keadaan kosong.
Dilain tempat, Penjabat Kades Semelako Atas, Desy Manurung, ketika dikonfirmasi via telepon membenarkan informasi tersebut. Bahkan Desy mengaku bersedia mendampingi awak media, jika ingin konfirmasi kepada pembeli beras bantuan yang diduga dijual oleh oknum BPD tersebut.
“Iya memang ada. Kalau mau tahu jelasnya silahkan tanya dengan orang yang beli, kalau mau ke sana nanti saya siap untuk mendampingi," singkatnya.[spy/*]