"Dan tahun depan akan ada 60 buku, jadi akan semakin banyak lagi. Ini merupakan salah satu upaya pelestarian yang dilakukan oleh kantor bahasa, agar bahasa-bahasa di Bengkulu tetap lestari," kata Dwi.
Ia menjelaskan nantinya, buku buku produk buku terjemahan bahasa daerah Indonesia ini akan menampilkan konsep yang ramah anak. Serta akan dibumbui dengan banyak gambar, agar menarik perhatian anak-anak.
"Dan tentu saja karena ini buku anak jadi sasarannya itu anak. Cerita yang akan ditampilkan dalam versi semua bahasa dan dialek yang ada di Bengkulu.
Agar anak-anak itu tahu kearifan lokal dan budaya yang ada di Provinsi Bengkulu. Jadi cerita anak itu lebih kepada cerita-cerita yang memang ada di Provinsi Bengkulu. Bukan cerita-cerita luar, dan bahasanya pun bahasa yang ada di Provinsi Bengkulu," paparnya.
Ia menyebutkan 3 harapan melalui produk penerjemah ini, pertama bisa menjadi bahan literasi, bahan baca anak. Lalu yang kedua, agar bisa meningkatkan minat baca anak, ketika ada buku terjemahan, yang pasti bahasanya dan modelnya disesuaikan dengan anak. Banyak gambar yang menarik, sehingga anak-anak tertarik untuk membacanya.
"Tidak hanya melalui digital, tetapi secara cetak kami juga ada. Sehingga membantu orang tua menceritakan tentang cerita anak di Bengkulu," ujar Dwi.
Kemudian, yang ketiga sebagai upaya pelestarian dari Kantor Bahasa untuk pelestarian bahasa daerah di Provinsi Bengkulu.