PedomanBengkulu.com - Akhirnya Rancangan APBD Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran (TA) 2024 disahkan, meskipun demikian dalam paripurna dengan agenda pandangan akhir fraksi dan pengambilan keputusan yang diikuti Gubernur Bengkulu Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah secara virtual, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (07/11), masih terdapat beberapa catatan diberikan masing-masing Fraksi DPRD Provinsi Bengkulu.
Disampaikan perwakilan dari Fraksi Persatuan Nurani Indonesia, Arsop Dewana SE, pihaknya meminta saudara Gubernur Bengkulu sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dapat memaksimalkan kinerja Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bengkulu agar bekerja keras meningkatkan PAD.
“Karena sampai dengan saat ini, pendapatan kita masih sangat tergantung dengan transfer pusat,” ungkap Arsop.
Lebih lanjut dari hasil kesepakatan bersama dalam Pembahasan Badan Anggaran dan TAPD Provinsi Bengkulu, total pendapatan Rp 3,05 triliun itu, PAD hanya Rp 1,05 triliun. Sedangkan pendapatan dari transfer pusat sebanyak Rp 2 triliun.
“Ini membuktikan kalau daerah masih sangat mengandalkan pendapatan dari transfer pusat. “Maka dari itu kita mendorong agar pemda dapat mengoptimalisasi PAD dengan memaksimalkan potensi yang ada,” ungkapnya.
Arshop juga menyoroti tentang defisit anggaran sebesar 65 miliar, dia berharap ini dapat tertutupi dengan adanya Silva di APBD-P 2023.
“Selain dari Silva kita berharap pemerintah Bengkulu untuk segera mendata dan memaksimalkan potensi PAD Provinsi Bengkulu,” ucapnya.
Disisi lain, Sekdaprov Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes menyambut baik dengan telah disepakati dan disahkannya APBD Provinsi Bengkulu TA 2024.
“Pengesahan ini terbilang cepat, karena berkaca pada tahun-tahun sebelumnya pengesahan barus dilakukan akhir bulan. Tapi untuk APBD tahun depan, disahkan pada awal tahun,” pungkas Isnan.(Rls)