Dalam Deklarasi Anti Hoax Pelajar ini, setidaknya ada sekitar hampir 500 siswa SMA Kota Bengkulu yang ikut berikrar mengucapkan Deklarasi Anti Hoaks.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Rohidin mengatakan hoaks itu sangat membahayakan dan diperlukan sosialisasi kepada pelajar mengenai hoaks tersebut.
"Anak-anak ini bisa menjadi kader atau duta untuk memperkenalkan bahwa berita hoax (bohong/palsu) itu membahayakan, apa lagi sekarang mau pemilu, boleh beda pendapat boleh beda pilihan jangan menghujat dan nyebar hoax," kata gubernur.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Usin Abdisyah Putra Sembiring menambahkan, tujuan dilakukan Deklarasi Anti Hòaks Pelajar Bengkulu ini dikarenakan tahun depan kita sudah memasuki puncak pemilu yang mana banyak berita bohong bertebaran.
"Tahun depan itu kita sudah melaksanakan Pemilu 2024, yang di mana tahun itu produksi berita bohong meningkat. Maka kita adakan kegiatan ini supaya kaum milenial itu tidak mudah terbawa arus dalam berita hoaks," tutup Usin. [AM]