PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Dinas TPHP (Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan) Provinsi BENGKULU, kembali menggelar kegiatan gerbek sawah di desa Muning Agung Kecamatan Lebong Sakti Kabupaten Lebong pada Rabu, 22 November 2023.
Kegiatan ini dihadiri oleh Rosmala Dewi, SP. M.Si selaku Kabid Tanaman Pangan DInas TPHP Provinsi Bengkulu, Zulasmi Octarina, SE, MM selaku anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Ir. Darminsyah selaku Kepala UPTD Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian serta Cucun Almajusi selaku Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lebong serta para para petani di Kabupaten Lebong.
Dalam gerbek sawah tersebut, para petani turut mengeluhkan tidak pernah mendapatkan alsintan berupa handtraktor ke para petani, sehingga para petani harus menyewa dalam mengelola lahan pertanian sedangkan proposal pengajuan untuk mendapatkan alsintan terus saja dibuat dan diusulkan ke dinass terkait.
Tidak hanya itu, kelangkaan pupuk subsidi dan mahalnya obat-obatan pestisida saat ini, membuat petani merasa rugi karena biaya produksi lebih besar dibandingkan dengan harga hasil produksi saat ini.
Menyikapi hal tersebut, Zulasmi Octarina menanggapi yang disampaikan oleh para petani bahwasannya keluhan ini tidak hanya terjadi di desa Muning Agung saja, pasalnya pengadaan Alsintan perlu adanya anggaran yang perlu dibagi secara bergiliran kepada para kelompok. Untuk itu dirinya memastikan di Tahun depan, dirinya akan memfokukskan anggran pokir untuk para petani.
“saya harapkan para petani juga dapat kembali membuat proposal pengajuan alsintan dan diserahkan ke saya, insyaallah jika proposal dikawal dengan orang yang tepat maka akan terealisasi pengajuannya,” kata Zulasmi saat menghadiri Gerbek Sawah.
Sementara itu, Rosmala Dewi menambahkan untuk bantuan alsintan kepada para petani, pihaknya memaksimalkan untuk penyalurannyan karena anggaran terbatas tidak seluruh petani yang ada di 9 kabupaten dan 1 kota dapat terpenuhi, untuk itu petani diminta bersabar insyaallah tahun depan mendapat giliran.
Kemudian untuk kelangkaan pupuk subsidi ini sudah menjadi isu nasional, dari usulan yang disampaikan ke pemerintah pusat tidak mencapai 50 persen terpenuhi, untuk itu dirinya menginginkan kepada para petani untuk menggunakan pupuk organik.
“pengunaan pupuk organic memang tidak secara instan menyuburkan tanaman seperti halnya pupuk kimia, namun hal ini dapat dirasakan hasilnya setelah dilakukannya 3 kali penanaman dan harganya cukup terjangkau dibandingkan dengan pupuk kimia dan dapat menekan biaya produksi,” ujar Rosmala Dewi.