Acara ini dibuka langsung Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah melalui siaran virtual yang dihadiri Sekda Provinsi Bengkulu Isnan Fajri dan Asisten I Setda Provinsi yang diikuti seluruh Kepala Bappeda di Provinsi Bengkulu, Kepala OPD di lingkup Pemerintah Provinsi, BUMN, BUMD, Tokoh Masyarakat, Ormas dan Pelaku Usaha serta perwakilan instansi vertikal.
Dalam arahannya Gubernur Bengkulu mengatakan, forum konsultasi publik ini sangat penting dan strategis yang perlu melibatkan semua pemangku kepentingan terhadap kemajuan Bengkulu di masa akan datang.
Baik itu dari unsur pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan termasuk awak media. Seluruh elemen masyarakat Bengkulu memiliki peran dan kontribusi yang sangat strategis melalui forum publik ini.
"Karena di forum inilah kita saling berkolaborasi dan bertukar informasi merumuskan hal yang sangat strategis untuk bagaimana kemajuan Bengkulu di masa akan datang," tutur Gubernur Rohidin, saat membuka secara resmi acara tersebut dalam siaran virtual.
Dalam forum diskusi publik ini, kata Gubernur Rohidin, tentu kita semua ingin Bengkulu 20 tahun akan datang menjadi Bengkulu yang sejahtera, Bengkulu yang mandiri dan Bengkulu yang berkelanjutan.
Guna mewujudkan itu, ada beberapa poin penting yang disampaikan Gubenur Rohidin untuk peserta di antaranya, pertama, melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh gubernur sebelumnya, terkait membangun infrastruktur yang bisa mendorong percepatan ekonomi Bengkulu dengan terkoneksinya Bengkulu baik laut, darat maupun udara dengan provinsi tetangga maupun dengan pulau-pulau terdekat.
"Nah hal ini menjadi kebijakan dasar agar bisa kita wujudkan 20 tahun akan datang. Bagaimana Bengkulu semakin terakses dengan Sumatera Barat, Jambi, Lampung dan Sumatera Selatan. Inilah yang akan menjadi daya dorong, pengungkit utama bisa menunjukkan Bengkulu yang mandiri, sejahtera dan berkelanjutan," jelas jebolan terbaik Fakultas Kedokteran Hewan UGM Yogyakarta ini.
Kemudian, sampainya, apa yang sudah dirintis pada saat ini, bagaimana mengembangkan ekonomi Bengkulu berbasis sumber daya alam yang kita miliki yang betul-betul potensial baru dan terbarukan.
Bagaimana mengekplorasikan panas bumi yang ada di Bengkulu yang sangat besar dan merupakan modal ekonomi masa depan.
"Seperti sekarang sedang berjalan dan sedang dibangun di kabupaten Lebong dan potensinya bisa ribuan watt dan potensinya luar biasa," ungkapnya.
"Kemudian ketiga potensi hutan, hutan harus dilihat dari konteks keberlanjutan ekonomi. Di mana sumber daya hutan dalam carbon trade, 10 persen penyerapan karbon di Indonesia dilakukan oleh hutan Bengkulu. Di samping itu pengelolaan hutan dengan pendekatan sosial kemasyarakatan."
"Ini yang harus kita dorong terus. Kalau ini dilakukan pastilah kemandirian, kesejahteraan dan keberlanjutan ekonomi Bengkulu akan terwujud," tegas orang nomor satu di Provinsi Bengkulu ini.
Dua aspek besar itu, jelasnya, harus didorong bagaimana kita merevitalisasi penguatan birokrasi pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik, pelayanan digital serta efisiensi dari sisi struktur dan inilah yang harus betul-betul dipikirkan, termasuk merubah kultur ASN menjadi betul-betul mesin penggerak birokrasi ke depannya.
"Ketiga yang tak kalah pentingnya yaitu, bagaimana meningkatkan aspek kualitas SDM masyarakat Bengkulu, aspek yang ketiga ini tentu berkaitan dengan bidang kesehatan dan pendidikan."
"Seperti mengembangkan perguruan tinggi negeri maupun swasta dengan fakultas dan program studi yang semakin lengkap."
Karena hal itulah, sambungnya, yang akan mengakselerasi meningkatkan kualitas SDM, di samping tentu ketersediaan akses pendidikan sehingga aksesnya betul-betul merata di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu. Begitu juga dengan rumah sakit ditingkatkan menjadi tipe A. Ini yang menjadi pertimbangan untuk dikembangkan ke depannya. Di samping meningkatkan kualitas dan kelas rumah sakit di kabupaten/kota termasuk swasta.
"Dengan pelayanan kesehatan, keterpaduan dengan pendidikan, inilah yang akan meningkatkan SDM Bengkulu dan tentu didorong dengan upaya-upaya peningkatan skill keterampilan sehingga siap untuk memasuki dunia kerja," jelasnya.
Terakhir, sampainya, perkembangan sektor ekonomi kreatif, ekonomi yang berbasis tenaga kerja kepemudaan, kaum perempuan dan kelompok disabilitas dan hal itu juga harus dirangkul, harus didorong dan dihimpun agar betul-betul menjadi sebuah kekuatan ekonomi dan kemandirian Bengkulu di masa depan.
"Lima poin inilah menurut saya harus betul-betul kita desain, kita rakor, kita susun sedemikian rupa, sehingga tahapan lima tahun pertama hingga lima tahun keempat pada tahun 2045, bagaiman kelima strategi 'blue print' membangun Bengkulu ini betul-betul terdokumentasi dengan baik dalam bentuk dokumen RPJPD Provinsi Bengkulu untuk 20 tahun yang akan datang," kata Gubernur Rohidin.
Dirinya berharap melalui forum konsultasi publik ini seluruh peserta dan pemangku kepentingan secara pro aktif menyampaikan gagasan dan ide terkait apa yang telah disampaikannya, tentu perlu masukan dan penyempurnaan, bisa jadi perubahan yang mendasar.
"Saya minta Bappeda dan Sekda Provinsi Bengkulu untuk membuka ruang yang seluas-luasnya dan memberikan waktu bahkan tidak hanya di forum ini, kita diskusikan secara mendasar agar dokumen ini benar-benar menjadi acuan bagi siapapun yang memimpin Provinsi Bengkulu di mas yang akan datang," demikian arahan Gubenur Rohidin. (Rls)