PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Meningkatnya empati para pihak khususnya unsur pentahelix dalam pencegahan stunting merupakan sebuah langkah awal akselerasi mewujudkan ketahanan keluarga. Pasalnya, pencegahan kondisi tubuh kerdil pada anak (stunting) tidak akan berjalan maksimal tanpa campur tangan para pihak yang dilakukan secara konvergensi alias gotong royong.
"Kita bangga dan mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Bengkulu bersama PT.PLN (Persero) UP3 Bengkulu melalui Yayasan Baitul Maal yang telah mengambil peran dalam pencegahan stunting dengan memberikan bantuan makanan kepada keluarga berisiko stunting di Kota Bengkulu," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Edi Sofyan, S.E., M.M kepada pewarta saat menghadiri penyerahan bantuan makanan secara simbolis kepada 100 penerima manfaat, di kantor DP3APPKB Kota Bengkulu, Selasa (14/11).
Penyerahan bantuan makanan berprotein di kantor DP3APPKB Kota Bengkulu itu dihadiri Penjabat (Pj) Walikota Bengkulu Arif Gunadi, Manager PT. PLN (Persero) UP3 Bengkulu Syafdinnur dimpingi beberapa pejabat di lingkup Pemkot Bengkulu.
Dikatakan Edi Sofyan, melalui aksi konvergensi tersebut diharapkan dapat meningkatkan aksi bersama di daerah lain. Terdapat pihak swasta yang memiliki dana tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) khususnya perusahaan yang memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek.
"CSR adalah suatu konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar".
Dikatakan Edi Sofyan, konvergensi pencegahan stunting adalah intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama untuk menyasar kelompok sasaran prioritas yang ada dilingkungan sekitar untuk mencegah stunting. Konvergensi itu merupakan perintah dari Perpres Nomor 72/2021 tentang percepatan penurunan stunting, ujarnya.
Ditambahkan Edi, pencegahan stunting dapat juga dilakukan dengan peningkatan kesehatan lingkungan dan pendewasaan usia pernikahan bagi remaja. Karena, stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya akibat pernikahan usia anak, lingkungan yang tidak sehat seperti tidak tersedianya jambat sehat.
"Beberapa aspek dapat menyebabkan stunting diantaranya kurangnya asupan makanan yang kurang bergizi, keluarga yang tidak memiliki sumber air bersih, sanitasi yang baik, nikah usia anak, hingga pasangan usia subur berdasarkan 4T (Terlalu muda menikah, terlalu tua saat hamil, terlalu banyak anak, terlalu dekat jarak kehamilannya).
Pemkot bersama PLN peduli stunting
Dalam sambutannya Pj Walikota Arif Gunadi menyampaikan bahwa aksi bersama ini merupakan bentuk tanggung jawab semua komponen dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Wujud empati kali ini dengan memberikan bantuan makanan berprotein bagi keluarga yang teridikasi berpotensi stunting, katanya.
"Langkah ini untuk merealisasikan target penurunan stunting di Kota Bengkulu pada 2024 mendatang hingga zero stunting. Yang mana angka stunting di Kota Bengkulu pada tahun 2022 telah menempati angka 12,9 persen yang menurun tajam dari 22,2 persen (SSGI 2021)".
Sementara itu, Manager PT.PLN (Persero) UP3 Bengkulu Syafdinnur kepada pewarta menyebutkan bahwa bantuan makanan tersebut berupa beras, susu, telur ayam, buah-buahan serta roti ibu hamil dan menyusui. Kesemuanya bersumber dari donasi kumpulan karyawan PLN Bengkulu yang ada di yayasan Baitul Maal PT.PLN UP3 Bengkulu, ujarnya
Bantuan itu menyasar 100 keluarga berisiko stunting sebagai penerima manfaat yang tersebar di sembilan kecamatan di Kota Bengkulu. Sementara untuk di daerah lain (kabupaten) di Provinsi Bengkulu, Syafdinnur menyebutkan bahwa akan diambil alih oleh PLN di daerah masing-masing.
"Dimana PLN beroperasi akan memberikan manfaat bagi lingkungan, terhadap program penurunan stunting, kita lakukan hal yang sama. Dan baru ini PLN Bengkulu Tengah telah menyalurkan bantuan yang sama di Desa Sri Kuncoro, Kecamatan Podok Kelapa, dengan sasaran yang sama sebanyak 100 penerima manfaat," ujar Syafdinnur.[Rls]