Peninjauan tersebut bukan hanya sekedar melihat progres pekerjaan, tetapi juga ingin mengetahui sejauh mana kualias dari proyek pembangunan infrastruktur yang tentunya untuk kepentingan masyarakat.
Dalam peninjuan proyek pembangunan infrastruktur yang langsung dipimpin Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Tantawi Dali, diantaranya kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi di Kelurahan Kemumu.
Lalu pembangunan ruas jalan provinsi di Desa Penyangkak dan Simpang Gepeng, dimana kedua titik itu merupakan link Tanjung Agung Palik-Giri Mulya.
Tantawi Dali mengakui, saat ini pembangunan masing-masing infrastruktur tersebut masih dalam tahap pengerjaan, dalam artian progres hasil pekerjaan masih terus berjalan. Namun dalam peninjuaan ini, pihaknya hanya sebatas melihat progres saja. Lebih dari itu juga ingin menyaksikan kulaitas hasil pekerjaan.
"Pembangunan infrastruktur tersebut, baik ruas jalan, drainase, irigasi dan lainnya sarat dengan kepentingan masyarakat. Dengan itu kualitas pekerjaan harus benar-benar dijaga atau diutamakan," tegas Tantawi yang merupakan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah ini pada Minggu, (26/11/2023).
Menurutnya, dengan menjaga kualitas pekerjaan, infrastruktur yang dibangun baik anggarannya bersumber dari APBN, Inpres, Dana Bagi Hasil (DBH) kelapa sawit dan APBD bisa bertahan lebih lama.
.jpg)
"Saat peninjauan kita juga mengingatkan kepada pelaksana, agar dalam pekerjaan harus memerhatikan kualitas," kata Tantawi.
Lanjutnya, infrastruktur jalan yang merupakan kunci kelancaran akses transportasi masyarakat. Ketika kualitas pekerjaannya baik, pasti bisa lama dinikmati masyarakat. Begitu juga dengan rehabilitasi irigasi yang merupakan infrastruktur vital yang memiliki pengaruh dalam mewujudkan ketahanan pangan.
"Berkaitan dengan pembangunan infrastruktur ini, kita juga mendorong agar Pemprov Bengkulu juga memerhatikan pemeliharaannya kedepan. Ini juga menjadi bagian penting. Karena selama ini kita terkesan hanya bisa membangun, giliran pemeliharaan sangat sulit dilakukan," pungkas Tantawi. [AM]
