By: Saeed Kamyabi
Indonesia merupakan salah satu negara asal imigran terbesar di Australia. Menurut data dari Departemen Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia, pada tahun 2023, terdapat sekitar 89.000 imigran Indonesia yang tinggal di Australia.
Imigran Indonesia di Australia umumnya berasal dari Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Daerah asal imigran Indonesia yang paling banyak di Australia adalah sebagai berikut:
* Jawa Barat: 25.000
* Jawa Timur: 20.000
* Jawa Tengah: 15.000
* Sumatera Utara: 10.000
* Sulawesi Selatan: 5.000
Imigran Indonesia di Australia bekerja di berbagai bidang, termasuk di bidang agrikultur. Menurut data dari Departemen Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia, pada tahun 2023, terdapat sekitar 10.000 imigran Indonesia yang bekerja di sektor agrikultur di Australia.
Para imigran Indonesia yang bekerja di bidang agrikultur di Australia umumnya bekerja sebagai pengurus kebun, pemetik, pengemas, dan pengiriman. Mereka bertanggung jawab untuk merawat tanaman, memetik hasil panen, memproses dan mengemas produk agrikultur, serta mengirimkannya ke pasar.
Penghasilan para pekerja agrikultur Indonesia di Australia bervariasi, tergantung pada jenis pekerjaan dan pengalaman mereka. Namun, secara umum, penghasilan mereka cukup tinggi dan menarik bagi para imigran.
Berikut adalah contoh penghasilan para pekerja agrikultur Indonesia di Australia:
* Pengurus kebun: AUD 50.000 - AUD 70.000 per tahun
* Pemetik: AUD 30.000 - AUD 40.000 per tahun
* Pengepak: AUD 25.000 - AUD 35.000 per tahun
* Pengiriman: AUD 35.000 - AUD 45.000 per tahun
Saya dihantar oleh Audi orang Malaysia ke rumah kontrakan Kang Tirta yang berasal dari Majalengka Jawa Barat. Melihat wajahnya langsung saya kenali karena tadi sholat zuhur bareng di Masjid Al Latief yang dibangun oleh Aagym.
Audi bercerita "Di sini kami digaji 26 dollar per jam atau senilai 260 rupiah. Sebulan bisa dapat 4-5 ribu dollar". Kerjanya apa? Ternyata hanya mengemas sayuran.
Selain penghasilan yang tinggi, para pekerja agrikultur Indonesia di Australia juga mendapatkan berbagai manfaat, seperti jaminan kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, dan tunjangan keluarga.
Proses Imigrasi dan Permanent Residence
Ada beberapa cara untuk bisa bekerja di bidang agrikultur di Australia. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan mengajukan visa kerja sementara. Visa kerja sementara ini bisa diperoleh melalui berbagai program, seperti:
Temporary Skill Shortage Visa (457): Visa ini ditujukan untuk pekerja yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan di Australia, termasuk di bidang agrikultur.
Skilled Independent Visa (189): Visa ini ditujukan untuk pekerja yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang tinggi.
Skilled Nominated Visa (190): Visa ini ditujukan untuk pekerja yang telah dinominasikan oleh negara bagian atau wilayah di Australia.
Setelah bekerja di Australia selama beberapa tahun, para pekerja yang memiliki visa kerja sementara bisa mengajukan visa permanent residence. Visa permanent residence ini akan memberikan hak kepada mereka untuk tinggal dan bekerja di Australia secara permanen.
Untuk bisa mengajukan visa permanent residence, para pekerja harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti:
* Memiliki visa kerja sementara yang valid
* Memiliki keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan
* Memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai
* Memiliki tabungan yang cukup
Proses pengajuan visa permanent residence bisa memakan waktu hingga beberapa bulan.
Seorang pekerja memberikan saran jika berminat untuk bekerja di bidang agrikultur di Australia:
* Pelajari tentang keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan di bidang agrikultur di Australia.
* Tingkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda.
* Lakukan riset tentang perusahaan-perusahaan agrikultur di Australia yang membutuhkan pekerja.
* Persiapkan diri untuk proses pengajuan visa.
Saeed Kamyabi, Perth Australia, 30/12/2023