Tahapan Pemilu 2024 memasuki masa kampanye. Hingga pelaksanaan hari pemungutan suara yang jatuh pada 14 Februari 2024, para peserta pemilu diberi kesempatan untuk menyampaikan visi, misi, program, dan citra diri mereka kepada publik. “Jadi jangan hanya menilai dari baliho atau poster yang dipasang saja, jangan hanya karena melihat foto caleg saja menentukan pilihan,” kata Dempo Xler, Senin (20/11/2023).
Di tengah banyaknya calon, pemilih harus benar-benar selektif, baik terhadap calon Presiden dan Wakil Preisden maupun calon anggota legislatif di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, maupun DPD.
“Jadi masyarakat perlu memeriksa rekam jejak calon anggota legislatif secara detail sebelum memastikan dan menjatuhkan pilihan,” kata Dempo.
Hal pertama, ujar dia, tentunya bisa bertanya langsung pada calon yang akan dipilih, atau kepada orang-orang terdekat dari calon anggota legislatif. Kemudian, masyarakat agar memeriksa lagi rekam jejak peserta pemilu lewat media daring.
“Sekarang informasi tersedia di internet, di media sosial ada, periksa, sekarang semuanya punya gawai, telepon pintar kan. Jangan percaya hanya karena dia bagi sembako pas kampanye ini saja, lalu malah langsung menjatuhkan pilihan,” kata dia.
Menurut Dempo, anggota legislatif yang terpilih mestinya sosok-sosok berkualitas, memiliki kapabilitas dan berkompeten. Dengan begitu, bagi mereka yang terpilih benar-benar memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat, serta daerah. (Rls)
