Salah satunya dengan memberikan bimbingan teknis (Bimtek) terkait langkah jitu dalam melakukan tindakan penyelamatan awal musibah kebakaran di lingkungan kelurahan masing-masing.
Tindakan dimaksud mulai dari menyampaikan informasi kebakaran kepada petugas pemadam kebakaran, mengkoordinasikan penyelamatan awal bersama warga sekitar hingga memastikan tidak ada korban jiwa atas musibah yang terjadi.
"Karena sama-sama kita ketahui kejadian kebakaran ini masih sangat tinggi dan mayoritas penyebab kebakaran karena korsleting jaringan listrik," jelas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai mengukuhkan Redkar Kota Bengkulu, membuka Kegiatan Bimtek Redkar sekaligus Penyerahan Baju Seragam Tenaga Harian Lepas (THL) Satpol PP Provinsi Bengkulu, di aula pertemuan salah satu hotel di kawasan Pantai Panjang Bengkulu, Rabu (20/12).
Untuk itu lanjut Gubernur Rohidin, meminimalisir korsleting jaringan listrik sebagai penyebab utama kebakaran tersebut, dirinya meminta Satpol PP Provinsi Bengkulu berkolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu, PLN Area Bengkulu serta pihak Instalatir untuk melakukan pengecekan jaringan listrik secara massal.
"Jadi dengan kolaborasi bisa dilakukan pengecekan instalasi listrik di rumah-rumah penduduk, di toko-toko di pasar. Karena selagi lagi pengecekan jaringan listrik setelah 10 sampai hingga 20 tahun, apalagi di rumah-rumah warga jarang sekali dilakukan," tutupnya.
Sementara itu dijelaskan Kasatpol PP Provinsi Bengkulu Atisar Sulaiman, saat ini sudah terbentuk Redkar di 5 kabupaten/kota yaitu di Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Lebong dan Kota Bengkulu, dengan jumlah relawan sebanyak 1.400 orang.
"Hari ini kita kukuhkan 134 anggota Redkar Kota Bengkulu. Sesuai perintah pak Gubernur, untuk 5 kabupaten lagi akan kita bentuk di tahun 2024 mendatang," ujar Atisar.