PedomanBengkulu.com - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, H. Sujono, SP, m.Si mendorong agar semua pihak dapat melakukan pelestarian kesenian kuda kepang yang ada di wilayah Bengkulu. Hal ini sebagai salah satu upaya menjaga kelestarian seni budaya bengsa agar tidak tergerus oleh zaman.
”Saya sangat mengapresiasi terhadap kelompok pemuda yang masih aktif melestarikan kesenian asli daerah mereka yakni Kuda kepang atau kuda lumping. Ini memang harus dilakukan agar kesenian tersebut tidak mengalami kepunahan,” sampai Sujono, Selasa 27 Februari 2024.
Dengan adanya kepedulian terhadap pelestarian seni dan budaya lokal, Sujono menyatakan perhatiannya terhadap hal tersebut. Ia mengatakan jika pada tahun 2024, dirinya merencanakan bantuan untuk kelompok kesenian, khususnya kelompok seni Kuda Lumping di Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah.
”2024 ini ada bantuan untuk kelompok kesenian, khususnya kuda lumping. Insya Allah ada 4 kelompok yakni 2 di Bengkulu Utara dan 2 di Bengkulu tengah dengan total anggaran yang kita anggaran kemari sekitar Rp 200 juta,” kata Sujono.
Lebih jauh, Sujono meminta agar kelompok kesenian lainnya juga dapat berkolaborasi untuk melestarikan kesenian budaya yang ada.
”Kita juga meminta kelompok kesenian lainnya dapat mengajukan proposal, sehingga kesenian yang ada tidak mengalami kepunahan. Karena saya melihat sangat sedikit sekali yang melestarikan kesenian asli daerah kita,” ungkapnya.
Sujono menyebut, di Bengkulu utara ada kelompok kesenian kuda lumping, namun para penarinya merupakan orang-orang suku Rejang. Sehingga dirinya mendorong agar ada kolaborasi dapat dilakukan kelompok-kelompok kesenian lainnya, seperti di Bengkulu Utara tersebut yang terjalin kolaborasi antara suku Jawa dan Rejang.
”Jika kita minta hal seperti itu dikembangkan dan dikolaborasikan terus. Karena inikan memang kebudayaan asli kita,” ujarnya.