PedomanBengkulu.com - 4 Maret 2024 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bengkulu Selatan, Nisan Denni Purnama menyatakan keprihatinannya melihat kondisi jembatan yang mengakibatkan terganggunya perekonomian warga Desa Tanjung Aur II, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan. Banjir bandang yang melanda pada Rabu, 21 Februari 2024 menyebabkan jembatan yang menjadi akses utama menuju kawasan pertanian lumpuh total.
Jembatan yang rusak parah ini merupakan jalur vital bagi masyarakat untuk mencapai lahan pertanian, seperti sawah, kebun karet, dan kebun kelapa sawit. Namun, saat ini akses tersebut terputus karena kerusakan jembatan, mengakibatkan lumpuhnya kegiatan pertanian di daerah tersebut.
Ali Mudihan (54), seorang petani dari Desa Tanjung Aur II, menyampaikan kesulitan yang dihadapi oleh para petani akibat rusaknya jembatan. Mereka terpaksa berjalan kaki untuk mencapai lahan pertanian dan bahkan harus menyeberangi Sungai Pino secara manual, menyebabkan keterlambatan dalam kegiatan pertanian dan pengangkutan hasil panen.
Biksan, Kaur Keuangan Desa Tanjung Aur II, juga menyoroti ketidakmampuan pemerintah daerah atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam merespon kerusakan infrastruktur ini. Hingga saat ini, belum ada tindakan perbaikan yang dilakukan, sehingga masyarakat sangat membutuhkan intervensi cepat agar akses mereka ke lahan pertanian bisa pulih kembali.
Nisan Denni Purnama, anggota DPRD Bengkulu Selatan, menyoroti urgensi pemulihan akses masyarakat desa ke lahan pertanian. Ia menekankan pentingnya alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024 untuk memperbaiki jembatan tersebut.
DPRD Bengkulu Selatan berkomitmen untuk mendukung upaya pemulihan infrastruktur di daerah tersebut. Joni menerima laporan langsung dari masyarakat petani yang terdampak, dan ia akan memastikan agar instansi terkait segera bertindak untuk membantu para petani yang membutuhkan. (Adv)