Dikatakannya, dengan keterbatasan Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD), Pemerintah Provinsi jangan hanya menunggu saja melainkan lebih aktif untuk meminta program.
“Jika kita hanya menunggu kapan untuk diberikan, pembangunan kita akan terlambat. Kalau hanya mengandalkan APBD saja kita tidak mampu,” ucapnya. Rabu ( 6/03/2024 )
Lebih lanjut ia mengatakan, dari 3,122 Triliun APBD Provinsi Bengkulu 42% digunakan untuk belanja pegawai, sedangkan untuk pembangunan infrastruktur kita masih tergolong rendah.
“Program-program dari Kementerian dapat menjadi salah satu solusi untuk mendukung pembangunan di Provinsi Bengkulu,” ujarnya.
Dengan demikian, diharapkan potensi pembangunan di Provinsi Bengkulu dapat lebih dioptimalkan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat setempat
