Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

DBD Mengganas, Bupati Gusnan Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

PedomanBengkulu.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bengkulu Selatan mengganas. Tercatat ada 158 kasus dan 2 orang dinyatakan meninggal dunia selama tahun 2024.Sebaran kasus DBD berada di wilayahdi Kecamatan Pino Raya, Kecamatan Kota Manna dan Kecamatan Manna.

Merespon hal tersebut, Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi SE MM mengatakan, saat ini kasus DBD wajib diwaspadai dan menjadi perhatian seluruh masyarakat.Apalagi penyakit DBD tersebar di seluruh daerah, desa dan wilayah yang ada di Indonesia. Penyebaran penyakit DBD menurut Gusnan kian mengancam keselamatan masyarakat.

Tingginya penyebaran kasus DBD akhir-akhir ini disebabkan dengan cuaca ekstrem. Sehingga, menyebabkan banyak genangan air yang menumpuk.  Bukan hanya itu, hal lain yang menyebabkan penyebaran DBD kian meluas yakni banyaknya air di rumah masyarakat yang tidak terkuras dengan bersih. Hal tersebut tentunya akan menjadi tempat perkembangan biakan nyamuk pembawa virus DBD.  Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan.

"Pencegahan DBD itu hanya bisa dilakukan oleh masyarakat sendiri. Yakni, dengan menjaga kebersihan lingkungan paling utama," kata Bupati. Agar kasus DBD tersebut benar-benar hilang, Bupati menekankan seluruh warga mengikuti anjuran petugas dinas kesehatan.

Sementara itu, masih banyak masyarakat yang menganggap fogging sebagai salah satu upaya terbaik untuk membasmi nyamuk penular DBD.

Padahal, menurut Kepala Dinas Kesehatan BS Didi Ruslan, S.KM M.Si fogging justru menimbulkan dampak negatif baru bagi kesehatan manusia. Hal tersebut karena asap yang keluar mengandung racun insektisida malation yang dicampur solar atau minyak tanah yang dapat mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan.

"Selain mencemari lingkungan, fogging juga meninggalkan residu zat yang bersifat racun, yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit," kata Didi. Adapun, sambung Didi, beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan akibat fogging yakni, gagal ginjal, gangguan pernapasan, kerusakan gen dan kromosom pada bayi dalam kandungan. Kemudian, gangguan gerakan sperma, dan bersifat karsinogenik pembekuan jaringan kanker pada tubuh dan masih banyak lagi penyakit lainnya.

Bukan hanya itu, Didi menjelaskan, fogging juga bukan solusi tepat untuk memutus siklus perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti penular virus DBD. Mengingat, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk tidak mati dengan fogging "Pencegahan DBD bisa dilakukan dengan memberantas sarang nyamuk, bukan foggingnya yang kita utamakan," pungkas Didi Ruslan.

Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan Edwien Alfha SH mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan menjalankan imbauan yang disampaikan pemerintah. Karena demam berdarah tersebut lebih baik dicegah daripada mengobati. Dan pencegahan tersebut menurutnya dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat tanpa biaya.

Agar pencegahan itu berjalan sebut Edwien maka perlu aksi bersama-sama-sama. Seperti kepala desa, Ketua rt mengajak warga membersihkan lingkungan tempat tinggal.

"Kita semua tau pencegahan itu lebih baik. Tapi sekali lagi masyarakat enggan bergerak kalau tidak ada dorongan dari pemerintah atau pemimpin setempat, ini yang perlu," saran Edwien.

Dibandingkan tahun 2023 kasus demam berdarah dengue meningkat drastis. Sebab data Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan tahun lalu hanya ada 50 kasus demam berdarah dengue. 

Sedangkan tahun 2024 ini meskipun baru tiga bulan tapi kasus demam berdarah dengue sudah mencapai Rp 158 kasus. (ADV)