PedomanBengkulu.com - Untuk mempermudah pelayanan terhadap masyarakat, maka saat ini Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Bengkulu Selatan mempunyai inovasi yang namanya 4e.
Dijelaskan bahwa inovasi 4e adalah sebuah Website yang nantinya bisa digunakan untuk pengusulan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk pembangunan rumah yang baru,pelaporan rumah terdampak bencana, konsultasi dan Informasi -informasi (RTLH).
Kepala Dinas Perkim Decky Zulkarnain,S.Sos melalui Kabid Perumahan Marjoni Adinata,ST.M.Si menyampaikan melalui website ini masyarakat bisa mengisi data diri beserta pertanyaan yang diajukan terkait program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni.
"Didalam website kita mempunyai bebepa aplikasi pertama e-PK yaitu peningkatan kualitas RTLH dan pendataan secara elektronik), kedua e-PB peningkatan kualitas RTLH baru (pendataan rumah baru secara elektronik) ketiga e-Kb yaitu pelaporan rumah terdampak bencana (pelaporan rumah terkena bencana secara elekronik keempat e-Konnifo yaitu konsultasi RTLH aecara wlektronik,"papar Marjoni diruangnnya Kamis(25/04).Natinya masyarakat bisa mengisi data diri beserta pertanyaan yang diajukan terkait program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni,bantuan pembangunan baru,bantuan untuk rumah terdampak bencana ,bantuan rumah khusus dan konseling rumah layak huni.
Sebelumnya Website ini telah disosialisasikan ke kecamatan kabupaten Bengkulu Selatan melalui perangkat desa sehingga nanti perangkat desa bisa mensosialisaskan langsung ke masyarakat desa.
Sehingga masyarakat desa langsung bisa mengusulkan ke Dinas Perkim melalui website ini tanpa perlu membawa proposal seperti tahun- tahun sebelumnya.
"Adapun data yang kita perlukan diantaranya Kartu keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Kepemilikan tanah dan foto kondisi yang mana definisi RTLH adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan kesehatan penghuni yang bersumber dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 07/PRT/M/2018 tentang bantuan stimulan perumahan swadaya,"paparnya.
Selain itu derajat kelayakan rumah tempat tinggal dapat diukur dari dua aspek yaitu kualitas fisik rumah dan kualitas fasilitas rumah . RTLH juga didefinisikan sebagai rumah yang aspek fisik dan mentalnya tidak memenuhi syarat. RTLH adalah rumah dengan ciri dan karakteristik yang tidak sesuai dengan persyaratan dan standar.
Yang mana tercantum dalam UU No. 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan Kawasan Permukiman.yaitu kualitas konstruksi bangunan dengan bahan beton bertulang memenuhi SNI,kedua kualitas konstruksi bangunan menggunakan bahan bangunan kayu memenuhi SNI ketiga kualitas konstruksi bangunan menggunakan bahan bangunan baja memenuhi SNI keempat kualitas konstruksi bangunan menggunakan bahan bangunan selain hal tersebut diatas minimal mampu menahan guncangan gempa 8 skala richter (rata-rata gempa yang terjadi di Indonesia antara 6-7 skala richter kelima Luas bangunan menggunakan standar luas per orang (9 m2/orang) dalam pasal 22 ayat (3) UU 1 Tahun 2011. (ADV)