Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

BKKBN Sasar Keluarga Berisiko Stunting di Kabupaten Mukomuko

Tampak Ratusan keluarga berisiko stunting (KRS) di Kabupaten Mukomuko Ikuti Kegiatan mencegah munculnya generasi stunting baru di Provinsi Bengkulu, (Foto: Nurhas Bunaida/Pedoman Bengkulu) 

PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Sebagai upaya mencegah munculnya generasi stunting baru di Provinsi Bengkulu, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyosialisasikan pencegahan stunting. Kali ini kembali turun dengan menyasar keluarga berisiko stunting (KRS) di Kabupaten Mukomuko sebagai salah satu wilayah perbatasan.

Mukomuko, salah satu wilayah kabupaten di Bumi Rafflesia yang membatasi wilayah Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Barat. Dengan 15 kecamatan, 148 desa dan tiga kelurahan memiliki 33.186 pasangan usia subur (PUS) dan 78.572 KRS.

Sosialisasi tersebut digelar bersama Komisi IX DPR RI di Desa Bumi Mulya, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu yang menyasar 350 orang," kata Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M di Mukomuko, Selasa, 14/5.

Guna mempermudah sasaran kepada masyarakat, selain menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP., M.M tampak ikut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Drs. Ramadhan Panji Surya serta unsur pemerintah desa setempat.

Dikatakan Nesianto, KRS sasaran fokus pencegahan stunting diantaranya yaitu kelompok remaja yang terindikasi anemia. Selain itu, terdapat ibu hamil, ibu menyusui dan bayi dua tahun (Baduta) yang menjadi sasaran intervensi spesifik. "Remaja perlu mendapat asuapan tablet tambah darah".

Selain tablet tambah darah untuk remaja, juga dituntut partisipasi keluarga untuk aktif memeriksakan bayi di posyandu, hal itu guna mengetahui kondisi kesehatan bayi," kata Sekretaris BKKBN Bengkulu.

Disosialisasikannya pencegahan stunting di daerah itu, mengingat Kabupaten Mukomuko sebagai salah satu daerah yang prevalensi mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merilis prevalensi stunting di Bengkulu berada pada angka 20,2 persen. Angka tersebut meningkat sebesar 0,4 persen dari sebelumnya 19,8 persen.

Kenaikan tersebut terjadi di enam kabupaten yaitu Kabupaten Rejang Lebong, Mukomuko, Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma, Kabupaten Kaur dan Kabupaten Bengkulu Selatan. Sedangkan empat daerah kabupaten lainnya mengalami penurunan yaitu Kota Bengkulu menurun tajam hingga berada pada angka 6,7 persen, Kabupaten Lebong pada posisi 15,7 persen, Bengkulu Utara 21,6 persen dan Kabupaten Kepahiang 22,1 persen," jelas Nesianto.[Rls]