Rumah pertama milik Sumbara Dewi (64) yang sehari-harinya bekerja sebagai petugas kebersihan di salah satu sekolah di dekat rumahnya. Dewi yang tinggal berempat bersama satu anak dan dua cucu ini menempati rumah tidak layak huni dengan segala keterbatasan.
Rumah kedua milik Kamarudin (70) yang berada tepat di samping rumah Dewi. Kondisi rumahnya sama seperti rumah Dewi, selain tidak layak huni, bagian atap bocor dan tergenang banjir di saat hujan deras. Karena posisi rumah keduanya berada tepat di tepi saluran irigasi. Kondisi kesehatan Kamarudin yang sudah lanjut usia ini sudah tidak memungkinkan untuk bekerja.
Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Gubernur Rohidin. Saat mendatangi lokasi gubernur menyerahkan santunan secara langsung untuk biaya renovasi rumah. Dana bedah rumah ini sebesar Rp 20 juta untuk masing-masing rumah, yang bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Bengkulu.
"Saya mendapatkan kabar tentang kondisi warga kota ini dari media sosial. Hari ini kita hadir langsung untuk meninjau lokasi. Ternyata kondisinya memang sangat tidak kayak, kalau hujan banjir dan atap bocor. Sebagai tindak lanjut kita berikan dana untuk renovasi ringan, sekaligus juga menyerahkan sembako," terang Gubernur.
Menyikapi hal ini Rohidin menekankan peran Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di bawah naungan Dinas Sosial Kabupaten/Kota yang harus dimaksimalkan untuk membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai lingkup wilayah penugasan di kecamatan. Termasuk upaya aktif dari Ketua RT dan RW setempat.
"Saya juga memohon maaf, karena ruang lingkup kerja Pemda Provinsi ini cukup luas, sehingga bisa saja ada warga yang tidak terakomodir. Oleh sebab itu diminta kepada Dinas Sosial di kabupetan/kota untuk memaksimalkan TKSK-nya. Mereka harus memantau keberadaan warga yang hidupnya kurang beruntung, baik dari segi tempat tinggal, termasuk warga yang membutuhkan alat bantu dengar, kursi roda dan lain sebagainya," paparnya.
Di sisi lain, kepedulian Pemda Provinsi ini disambut haru oleh penerima. Mereka bahkan tidak menyangka akan mendapatkan bantuan tersebut.
"Suami saya meninggal sembilan tahun lalu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya bekerja sebagai petugas kebersihan. Saya sangat bersyukur dan berterima-kasih atas bantuan yang diberikan Bapak Rohidin, karena rumah kami selalu bocor dan terendam banjir saat hujan," kata Dewi.
Realisasi bedah rumah ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat melalui koordinasi dan pengawasan dari Ketua RT dan instansi terkait.