PedomanBengkulu.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu berhasil masuk nominasi penerima Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024 (10 besar) dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.
Hal ini diketahui saat Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi bersama para Asisten, Kepala OPD dan jajaran terkait lainnya menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 yang diadakan oleh Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (6/5).
Kepala Bappeda Kota Bengkulu Medy Pebriansyah mengatakan, Kota Bengkulu masuk nominasi 10 kota terbaik dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024.
“Alhamdulillah, kita (Pemkot) patut berbangga diri masuk 10 besar PPD 2024 dengan mengungguli beberapa kota besar di Indonesia,” ujar Medy.
Dikarenkan masuk nominasi 10 besar, Kota Bengkulu juga mendapat kesempatan mengikuti Expo di arena Musrenbangnas tahun ini yang dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Lanjut Medy, ada beberapa tahapan dan penilaian yang dilalui Pemkot Bengkulu sehingga masuk nominasi 10 besar.
“Ini kan yang dinilai aspek capaian pembangunan, kemudian proses pembangunannya hingga keterlibatan dari seluruh stakeholder yang ada. Tahapan penilaiannya mulai dari dokumen perencanaan, dokumen terkait program unggulan, program inovasi yang kita sampaikan hingga masuk tahap 2, yang mana tim melakukan verifikasi ke lapangan,” jelasnya.
“Alhamdulillah, kita sudah melalui itu dan berhasil masuk 10 besar. Ini prestasi bagi kita, semoga ke depannya lebih baik sesuai harapan Pj Walikota,” tambahnya.
Medy berharap hal ini sebagai pemacu semangat ke depannya dengan harapan mendapatkan hasil terbaik.
“Semua ini dibangun melalui kolaborasi seluruh elemen di daerah termasuk masyarakat sebagai kunci utama gerak pembangunan. Melalui capaian ini semoga dapat memotivasi para perencana di daerah untuk menyusun perencanaan yang lebih berkualitas, terukur dan inovatif yang berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan, dalam menyusun perencanaan pembangunan, keberlanjutan program sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan, termasuk pemerintah daerah harus menyinkronkan program dengan pemerintah pusat sehingga mampu berjalan beriringan dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.
“Programnya harus berkelanjutan, harus inline atau harus seirama, jangan sampai pusat ke kanan daerah ke kiri. Misalnya pusat ingin meningkatkan produksi pangan tapi daerah malah konversi sawah menjadi properti itu tidak sinkron namanya, kemudian program harus berorientasi hasil, sehingga harus fokus dan jelas mana yang skala prioritas, jangan sampai anggaran dipakai untuk rapat dan studi banding yang kebanyakan,” jelasnya.
Tak hanya itu, dirinya menegaskan program juga harus tepat sasaran dan strategis, dimana APBN maupun APBD harus digunakan sebagaimana mestinya.
“Artinya APBD, APBN manfaatnya kelihatan dan tepat sasaran. Jangan sampai ada anggaran untuk stunting atau Puskesmas, tapi Puskesmas gunakan untuk pembangunan pagar Puskesmas ini tidak ada hubungannya,” tegasnya
Olehnya ia berharap Musrenbangnas ini bisa menjadi penyambung agenda pembangunan, pusat, provinsi kabupaten dan kota agar seluruh program yang direncanakan tepat sasaran dan hasilnya betul betul dirasakan oleh rakyat.