PedomanBengkulu.com - Tujuh pimpinan partai politik di kota Bengkulu sedang merancang koalisi untuk mengusung Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwakot) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Tujuh partai tersebut antara lain PKS, Hanura, PKB, Perindo, PDIP, PPP, dan Demokrat.
Pertemuan awal terkait rencana tersebut dilakukan pada Senin, (20/5/2024). Para pimpinan partai tersebut bertemu dan menyepakati rencana pembentukan koalisi. Meski demikian, koalisi tersebut masih belum resmi terbentuk dan masih memerlukan penyelarasan cara pandang.
“Alhamdulillah, inisiasi pertemuan silaturahmi bersama-sama dengan tujuh dari delapan pimpinan parpol termasuk dari Demokrat, tempatnya mendaftar sebagai balon berjalan lancar. Satu parpol yaitu, Partai Nasdem yang semestinya dihadiri Ketua DPD Kota, Rahmad Mulyadi, berhalangan karena sakit. Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih,” ungkap Dang Tono usai pertemuan tersebut via seluler.
Menurutnya, pertemuan silaturahmi perdana tersebut tidak lepas untuk mencoba menyamakan persepsi menuju Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwakot) Bengkulu yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Dalam artian mewacanakan koalisi besar dalam pengusungan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota periode 5 tahun mendatang.
“Memang dari pertemuan perdana ini belum ada kesempatan apapun, tetapi lebih pada arah penyamaan persepsi mencari balon Walikota dan Wakil Walikota dari yang kandidat yang sudah mendaftarkan diri sebelumnya. Contohnya ke Demokrat yang dipimpinnya hanya dua kandidat mendaftar yakni, saya sendiri (Dang Tono,red) dan Mohammmad Saleh. Sedangkan diparpol lain, melebihi dua nama kandidat, diantaranya, Hanura dan PKB, ada nama lainnya yakni, Benny Suharto. Lalu di PKS, selain nama-nama tersebut ada nama lainnya termasuk menjagokan kader partai, seperti nama Dani Hamdani, Sefty Yuslinah, Sujono dan Alamsyah,” terang Dang Tono.
Lebih lanjut ia menyampaikan, apabila tindak lanjut pertemuan pertama ini, yang dimanfaatkannya untuk memaparkan visi dan misi, pada akhirnya ada beberapa parpol yang tidak bergabung dalam wacana koalisi yang diinisiasinya, juga tidak dipersoalkan. Karena tidak dipungkiri, setiap parpol ada mekanisme tersendiri yang harus dilalui. Terlebih setiap parpol untuk keputusan akhir juga berada di pusat.
“Kita selaku kandidat dan juga pimpinan salah satu parpol, akan menghormati setiap keputusan dari tujuh parpol ini. Tapi kita telah mencoba untuk menggalang koalisi besar menuju Pilwakot, dengan topic bahasan awal, siapa yang akan ditunjuk sebagai balon Walikota dan Wakilnya, namun target kemenangan,” pungkas Dang Tono.
Untuk diketahui pimpinan tujuh parpol tersebut adalah, PKS dihadiri Ketua DPD Kota Rahmat Widodo, Hanura dihadiri Sudisman, PKB diwakilkan Marwan, Perindo dihadiri Ketua DPD Kota Edi Haryanto, PDIP dihadiri Ketua DPC Mirza bersama Ketua Tim Penjaringan Deden Abdul Hakim, dan PPP dihadiri Ketua DPC Kota Dedi Exwan, serta Partai Demokrat dihadiri Suhartono sendiri sebagai Ketua bersama Sekretaris Leo Fadli Bakti.