Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Lakukan Upaya Strategis, Pj Walikota Ajak Kolaborasi Semua Pihak Tangani TBC


PedomanBengkulu.com - Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia. Sebagai penyakit menular TBC menjadi pembunuh yang paling mematikan di dunia. Berdasarkan Global TB Report tahun 2023 lalu, Indonesia menepati urutan kedua dengan jumlah beban kasus TBC terbanyak di dunia setelah India, diikuti oleh China.

Dengan jumlah kasus TBC diperkirakan sebanyak 1.060.000 kasus dan 134.000 kematian akibat TBC per tahun di Indonesia. Dimana terdapat 17 orang meninggal setiap jam nya.

Ditahun 2024, Pj Walikota Bengkulu mengungkapkan, Pemkot melalui OPD teknis melakukan beberapa langkah strategis untuk penanganan TBC.

Kemudian, penanganan TBC ini memerlukan sinergitas berbagai pihak. Baik pemerintah, masyarakat, akademisi, dan pihak lainnya yang berkomitmen bersama untuk melawan TBC.

Untuk pencegahan, Pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengimbau masyarakat agar setiap rumahnya mendapatkan pencahayaan maksimal dan sirkulasi udara yang baik.

“Tata letak jendela harus benar agar sinar matahari itu bisa masuk ke dalam ruangan. Pasalnya, sinar matahari dan sirkukasi udara menjadi perpaduan penting untuk mewujudkan rumah yang sehat,” ujar Plt Kadinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi, Selasa (11/6).

Setelah itu, jika kondisi badan kurang fit dan lagi batuk-batuk. Masyarakat disarankan untuk menjauhi keramaian, dan menggunakan masker.

“Segera periksa kesehatan ke puskesmas ataupun rumah sakit terdekat,” imbuhnya.

Lanjut Joni, jika ada masyarakat yang terjangkit TBC. Ia mengimbau agar yang bersangkutan rajin meminum obat agar tak makin parah ke depannya.

“Kita minta rutin dan disiplin dalam meminum obat, karena pengobatan TBC ini kaitannya dengan disiplin minum obat karena obat TBC itu wajib dimakan atau diminum selama 6 bulan berturut-turut dan tidak boleh berhenti sehari pun,” jelasnya.

“Terpenting, selain meminum obat kita minta masyarakat mengkonsumsi makanan-makanan bergizi seimbang dan baik sehingga penyakit TBC itu bisa hilang dari tubuhnya,” tuturnya.

Penyakit TBC juga sulit dideteksi lantaran kesadaran masyarakat yang menganggapnya sebagai flu batuk biasa, sehingga ketika kasus tersebut masuk ketika petugas di layanan kesehatan melakukan pemeriksaan guna memastikan penyakit yang diderita pasien.

Untuk mencegah penyebaran TBC, petugas Dinkes Kota Bengkulu terus melakukan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan dan membawa alat-alat kesehatan seperti pot dahak untuk memeriksa kesehatan masyarakat.

Untuk diketahui, Dinkes melakukan pengobatan terhadap masyarakat yang mengidap penyakit tuberkulosis (TBC) sejak satu tahun terakhir tercatat sebanyak 867 orang.