Koordinator Program Manager Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Stunting Pusat Dr. Sudibyo Alimoeso., M.A didampingi Kepala BKKBN Bengkulu Zamhari Bahrun SH MH saat kegiatan di Kepahiang/dok.KC06
PedomanBengkulu.com, Kepahiang - Koordinator Program Manager Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Stunting Pusat Dr. Sudibyo Alimoeso., M.A pada pekan ke-tiga Juni-2024 kemarin turun sambangi Bengkulu. Untuk memonitor dan evaluasi aksi pengukuran bayi serta intervensi serentak dalam rangka akselerasi penurunan stunting di Bumi Rafflesia.
Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu menjadi salah satu lokasi fokus (Lokus) pantauan intervensi serentak stunting. Posyandu Bukit Sari dan Bogor Baru yang menjadi titik sasaran pantau.
Ia mengajak masyarakat agar cinta akan posyandu, menjadikan sebagai rumah sehat keluarga, melalui peran dan fungsinya dapat mewujudkan generasi yang sehat. Posyandu diharapkan mampu memfasilitasi pencegahan peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan serta persalinan,
Sasaran intervensi serentak adalah keluarga berisiko stunting dengan kegiatan pengukuran panjang badan bayi, penimbangan berat badan bayi, pemeriksaan kesehatan ibu hamil serta pemeriksaan kesehatan dan pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi catin yang terindikasi anemia yang dipusatkan di Pos pelayanan terpadu (Posyandu).
"Jadikan posyandu sebagai rumah sehat keluarga. Generasi yang sehat berawal dari peran dan fungsi posyandu. Dimana keluarga harus berpartisipasi aktif datang ke posyandu untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan bayi agar tetap sehat. Melalui aksi tersebut maka stunting di tanah air dapat teratasi," kata Sudibyo Alimoeso saat meninjau intervensi serentak di posyandu di wilayah kerja Puskesmas Desa Bukit Sari, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Kamis, 20/6.
Untuk mengejar sasaran pada 2024 sebesar 14 persen maka pemerintah menggelar aksi intervensi serentak terhadap kelompok prioritas yaitu ibu hamil, pasca lahir dan baduta.
Terhadap catin yang ditemuinya, Sudibyo menghimbau agar dapat mendeteksi anemia secara manual dan konsumsi tablet tambah darah bagi catin anemia. Serta hindari asap rokok dalam kondisi hamil, sebab dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan ibu hamil dan janin," ujar Sudibyo.[Rls].