Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

1 Muharram: Momentum Hijrah Menuju Kebaikan

Oleh: Saeed Kamyabi 

Sejarah Singkat Tahun Baru Islam 

1 Muharram, tahun baru dalam kalender Islam, menandai peristiwa penting dalam sejarah umat Islam yaitu Hijrah. Hijrah adalah peristiwa perpindahan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa ini tidak hanya merupakan perpindahan fisik tetapi juga transformasi spiritual dan sosial yang membawa perubahan besar bagi komunitas Muslim.

Hakikat Hijrah

Hijrah bukan hanya sekadar perpindahan tempat, tetapi juga simbol perubahan dan perbaikan. Hakikat hijrah adalah meninggalkan sesuatu yang buruk menuju sesuatu yang lebih baik. Ini mencakup aspek spiritual, moral, dan sosial. Hijrah mengajarkan kita untuk berani meninggalkan kebiasaan buruk, lingkungan yang tidak mendukung, dan segala bentuk kejahatan, menuju kehidupan yang lebih baik yang diredhai oleh Allah SWT.

Keberanian untuk Move On

Berani hijrah berarti berani move on dari kondisi yang tidak ideal menuju keadaan yang lebih baik. Ini memerlukan keteguhan hati dan keyakinan kuat bahwa perubahan tersebut akan membawa kebaikan. Nabi Muhammad SAW dan para sahabat menunjukkan keberanian luar biasa dengan meninggalkan kampung halaman, harta benda, dan bahkan keluarga demi mempertahankan iman dan menyebarkan kebenaran Islam.

Nekad karena Yakin kepada yang Haq

Para sahabat hijrah bukan tanpa alasan. Mereka yakin bahwa apa yang mereka lakukan adalah demi kebenaran dan mendapat redha dari Allah SWT. Keyakinan ini memberi mereka kekuatan untuk bertahan dalam segala cobaan dan rintangan. Keberanian mereka berasal dari keyakinan yang kuat kepada yang haq, yaitu Allah SWT dan ajaran Islam yang benar.

Rela Berkorban karena yang Mengajak Memiliki Kualitas Iman

Nabi Muhammad SAW, sebagai pemimpin hijrah, memiliki kualitas iman yang luar biasa, serta kualitas kepemimpinan yang menginspirasi. Beliau adalah sosok yang jujur (truthful), bijaksana, dan penuh kasih sayang. Para sahabat rela berkorban karena mereka melihat kualitas tersebut dalam diri Nabi. Mereka yakin bahwa pengorbanan mereka tidak akan sia-sia karena dipimpin oleh seseorang yang memiliki visi dan misi yang jelas, serta integritas yang tinggi.

Mengapa Sulit Mengajak Orang Hijrah Hari Ini?

Saat ini, mengajak orang untuk berhijrah, baik secara fisik, mental, maupun spiritual, seringkali menghadapi banyak tantangan. Salah satu alasan utamanya adalah ketidakpercayaan terhadap orang yang mengajak. Banyak orang ragu karena melihat bahwa yang mengajak tidak selalu menunjukkan teladan yang baik atau memiliki integritas yang kuat. Mereka lebih tertarik pada siapa yang mengajak daripada ajakannya itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kualitas diri dan menunjukkan keteladanan yang baik agar dapat menjadi contoh yang inspiratif bagi orang lain.

Perubahan dalam Keadaan Ekonomi, Sosial, dan Budaya Setelah Hijrah

Hijrah ke Madinah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan umat Islam. 

Ekonomi

Sebelum hijrah, kaum Muslimin di Mekah mengalami tekanan ekonomi yang berat. Mereka diembargo secara ekonomi oleh kaum Quraisy, sehingga banyak yang hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW membangun ekonomi yang lebih stabil dengan mendirikan pasar dan sistem perdagangan yang adil. Beliau mengajarkan prinsip-prinsip ekonomi Islam seperti larangan riba dan penekanan pada keadilan serta kesejahteraan bersama. Kaum Muhajirin (pendatang dari Mekah) dan Anshar (penduduk Madinah) saling berbagi dan mendukung satu sama lain, yang pada akhirnya menciptakan kemakmuran bersama.

Sosial

Secara sosial, hijrah memperkuat persaudaraan dan solidaritas antar umat Islam. Kaum Muhajirin dan Anshar dijodohkan menjadi saudara angkat, yang memperkuat ikatan sosial di antara mereka. Nabi Muhammad SAW juga berhasil menyatukan berbagai suku di Madinah yang sebelumnya sering berkonflik. Melalui Piagam Madinah, beliau membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis, di mana hak dan kewajiban semua pihak diakui dan dihormati.

Budaya

Secara budaya, hijrah membawa perubahan dalam pola pikir dan perilaku masyarakat. Budaya jahiliyah yang penuh dengan kekerasan, ketidakadilan, dan penyembahan berhala digantikan dengan budaya Islam yang menekankan pada tauhid (keesaan Allah), keadilan, dan moralitas tinggi. Nilai-nilai Islam mulai meresap ke dalam kehidupan sehari-hari, membentuk masyarakat yang lebih beradab dan bermoral.

Hijrah adalah proses yang memerlukan keyakinan, keberanian, dan pengorbanan. 

Kita harus belajar dari peristiwa Hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan lingkungan kita, serta menjadi pemimpin yang dapat dipercaya dan diandalkan. 

Selamat tahun baru 1446 Hijriyah...

Selamat memilih Gubernur baru Provinsi Bengkulu... 2024-2029...

Dan... Selamat Berhijrah..... Wassalam. 

Saeed Kamyabi, Penulis Buku Menyingkap Tabir Rahasia Homeschooling

Ket Gambar: Di halaman sebuah Masjid di Kota Rabat Marokko, penulis bersama Huzrin Hood dan Helmi Hasan.