Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Menembus Puluhan Meter Lapisan Bebatuan Untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga

Gubernur Rohidin Mersyah mengunjungi lokasi sumur bor didepan rumah Supardi


Penulis : Julkifli Sembiring

Pagi itu belasan tentara bersama warga terlihat sibuk memindahkan tumpukan pipa besi dan kerangka peralatan pengeboran dan mesin diesel dari dalam truk berwana hijau ke halaman rumah milik Supriadi di Dusun 2 Desa Belumai 2 Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong. Rencananya Kodim 0409/ Rejang Lebong akan membuat sumur bor untuk 21 kepala keluarga yang tinggal di dusun 2. Selama ini warga harus mengkonsumsi air yang diambil dari sungai. Untuk mendapatkan air  warga harus berkendara kurang lebih 15 menit ke sungai terdekat. 

 Setelah seluruh peralatan berada di halaman rumah pria paruh baya tersebut, para tentara tersebut dengan sigap mendirikan peralatan pengeboran di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Menjelang siang deru mesin diesel mulai terdengar dan perlahan lahan pipa besi sepanjang 4 meter masuk kedalam tanah. Pekerjaan terlihat mudah dan senyum pak De Supardi tampak di wajahnya karena membayangkan tidak lama lagi ia bersama warga lainya tidak perlu lagi bersusah payah mendapatkan air bersih yang layak dikonsumsi. Awalnya pengeboran berlangsung  tanpa kendala. Selama 2 jam pengeboran, 2 batang pipa  masing masing dengan panjang 4 meter masuk kedalam tanah. Selanjutnya pipa bor ke 3 pun dipasang, setelah pipa masuk kedalam tanah sekitar 9 meter tiba- tiba suara mesin diesel terdengar  berbeda, putaran besi bor tampak tersendat, ternyata mata bor telah menyentuh bebatuan padat dan keras. 

" Sebelum kita sudah mencari titik air di beberapa lokasi menggunakan alat pendeteksi geolistrik digital. Dari sekian banyak lokasi yang kita cek, ternyata dihalaman rumah pak Supardi ini lah yang paling memungkinkan. Pak Supardi juga merelakan tanahnya digunakan jadi lokasi sumur bor. Sumber air terdeteksi berada di kedalaman 70 meter, namun air tersebut berada dibawah bebatuan, "Kata Perwira Seksi Teritorial Kodim 0409/RL Kapten CBA Arif Purwoko

Proses pengeboran untuk mencapai titik air memerlukan waktu 20 hari karena ketebalan lapisan bebatuan mencapai 50-60 meter. Bahkan pengeboran beberapa kali harus terhenti karena mata bor yang digunakan rusak

" Jenis batuan di lokasi pengeboran yakni porselin padat. Proses pengeboran terpaksa kita lakukan 2 kali yakni pertama untuk membuka jalur menggunakan mata bor baja yanng kita rakit sendiri, setelah jalur terbentuk kita melakukan pelebaran  menggunakan mata bor coring segmen diamon.  Rata  rata dalam satu hari kita bekerja selama 14-16 jam dengan kedalaman pengeboran rata rata 3 meter, " ungkap Kapten Arif.

 Gubernur memberikan arahan pada saat pembukaan TMMD ke 121 di Kecamatan Padang Ulak Tanding

Selama proses pengeboran, optimisme pak De Supardi berganti menjadi pesimis karena tebalnya bebatuan yang di bor seakan tak berujung. Akan tetapi prajurit TNI yang melakukan pembuatan sumur bor tersebut tetap yakin pekerjaan mereka bakal membuahkan hasil. Tanda tanda ditemukannya sumber air ini baru terlihat setelah pekejaan berlangsung 19 hari. Bebatuan yang berhasil diangkat semakin lunak dan mulai bercampur dengan tanah liat. Akhirnya pada hari ke 20, semburan air bercampur lumpur naik ke permukaan. Melihat semburan air dari dalam tanah tersebut, pak de Supardi dan warga dusun 2 Belumai 2 yang tengah berada dilokasi berteriak kegirangan. 

" Alhamdulilah, ahirnya perjuangan bapak bapak Tentara meringankan beban kami. Sudah puluhan tahun kami kesulitan air bersih, hari ini terjawab. Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Tentara yang melakukan TMMD ditempat kami," kata pak de Supriadi dengan senyum sumringah. 

Untuk mengalirkan air dari sumur bor ke rumah warga , Kodim 0409/Rejang Lebong melakukan pemasangan pipa. Air terlebih dahulu dialirkan ke bak penampung yang telah selesai dikerjakan,  selanjutnya dari bak penampung baru disalurkan ke rumah rumah. 

Dansatgas TMMD Kodim 0409/ RL  Letkol ARH. M. Erfan Yuli Saputro membenarkan bahawa warga dusun 2 Desa Belumai 2 selama ini mengalami kesulitan air bersih.

" Sudah puluhan tahun warga disini kesulitan memenuhi air bersih, air yang digunakan warga diambil dari aliran sungai. Agar air jernih terlebih dahulu diendakan, selanjutnya disaring menggunakan pasir, ijuk dan koral. Air bersih ini merupakan kebutuhan dasar, maka kita melalui program TMMD  membuat sumur bor. Pembuatan sumur bor penuh tantangan karena sumber air berada dibawah lapisan bebatuan dan akhirnya bisa menemukan sumber air yang layak konsumsi," kata Dandim.

M Erfan juga menyampaikan, selama pelaksanaan TMMD Ke 121 Kodim 0409/RL dari tanggal 24/7 hingga tanggal 23/8/2024 pihaknya melaksanakan berbagai kegiatan sasaran fisik dan non fisik. 

" Sasaran fisik utama yang kita kerjakan yakni pembukaan jalan sepanjang 3,2 KM dengan lebar 8 meter termasuk membuat 7 unit plat dekker. Kita juga melakukan rehab 4 unit rumah tidak layak huni, rehab rumah ibadah. Untuk kegiatan non fisik, kita melakukan penyuluhan, penanaman tanaman untuk ketahanan pangan dan penanaman pohon dan berbagai kegiatan lainya," kata M Erfan 

Mebangun Indonesia dari desa

Pada saat pembukaan TMMD ke 121 di Lapangan Pasar Kecamatan PUT, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan bahwa TMMD merupakan kolaborasi antara TNI, Pemerintah daerah dan masyarakat untuk membangun wilayah. Kegiatan TMMD ini juga merupakan salah satu dedikasi prajurit TNI sebagai patriot dan kesatria bangsa dalam mewujudkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI

" Hari ini kita merayakan semangat kebersamaan dan kolaborasi luar biasa antara TNI dan Rakyat. TMMD ini merupakan salah satu manifestasi nyata dari komitmen kita bersama, untuk membangun Indonesia dari desa-desa, menjadikannya pondasi yang kokoh untuk pembangunan nasional,ketahanan nasional yang tak tergoyahkan. TMMD merupakan cerminan dari semangat gotong-royong, yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Ini menjadi panggilan bagi kita semua untuk berpartisipasi, bergandengan tangan, dan bekerja bersama dalam mencapai kemajuan. Semangat ini adalah tentang menanamkan rasa kebersamaan, memperkuat kesatuan dan persatuan, serta mewujudkan kemanunggalan TNI dan rakyat yang tangguh" ungkap Gubernur

 Wairjenad Mayor Jendral TNI Irham Waroihan S. Sos melakukan monitoring dan Evaluasi kegiatan TMMD dilokasi pembukaab jalan antara desa Belumai 1 dengan Desa Belumai 2 Kecamatan PUT

Wairjenad Puji Bangunan RTLH

Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) dari Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) dipimpin Wairjenad  Mayjen TNI Irham Waroihan S. Sos yang melaksanakan  peninjauan kegiatan TMMD Kodim 0409/ Rejang Lebong di Desa Belumai 1 dan Desa Belumai 2 Kecamatan Padang Ulak Tanding, menilai kegiatan yang dirancang dalam pelaksanaan berjalan dengan baik. Bahkan Ia memberikan pujian terhadap kegiatan rehab rumah tidak layak huni yang dilakukan karena bangunan yang dibuat paling mewah se- Indonesia. 

" Saya sudah keliling Indonesia memantau kegiatan TMMD Di Kaltim,  Di Jawa timur,  Di Papua tapi belum pernah saya lihat rehab rumah seperti di desa Belumai ini. Disini tim bersama masyarakat membangun rumah baru mulai dari nol. Saya respek saya angkat tangan. Kodim 0409 bukan hanya melakukan bedah rumah tapi membangun. Rumah ini paling mewah,  saya lihat rumah ini bagi rakyat sudah mewah, bangunannya beton semua" ungkap Mayjen Irham . 

Salah seorang pemilik rumah yang mendapatkan program bedah rumah TMMD , Lailatul (50) Warga desa Belumai 2 tidak menduga akan memiliki rumah permanen. Ia bersama suaminya selama puluhan tahun menempati bangunan rumah warisan orang tua yang terbuat kayu dan bambu dengan lantai rumah sebagian besar tanah, dipilih sebagai penerima progam rehab RTLH. 

" Sudah 25 tahun kami tempati rumah ini tapi belum mampu diperbaiki apalagi untuk dibangun. Pada awal tahun 2024 ini Babinsa yang bertugas di desa ini mendatangi kami dan melakukan pengecekan dan rumah kami dipilih menjadi salah satu penerima bantuan rehab rumah. Rencana awal bangunan lama yang direhab, namun kami meminta agar bangunan lama tidak dirobohkan tapi dibangun baru disebelah bangunan lama karena masih ada lahan yang tersisa, syukurnya permintaan kami dikabulkan," kata Lailatul penuh rasa syukur. (***)