Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Derta Rohidin Ajak Siswa SMAN 1 Tangkal Hoaks Lewat Tular Nalar: Cerdas di Era Digital

PedomanBengkulu.com - Bunda Literasi Provinsi Bengkulu, Derta Rohidin, secara resmi membuka kegiatan Tular Nalar Sekolah Kebangsaan dan Gelar Karya Siswa serta Dewan Guru di SMAN 1 Kota Bengkulu pada Selasa (17/9).

Dalam sambutannya, Derta Rohidin menekankan pentingnya literasi digital dan politik di kalangan masyarakat, khususnya dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang. Menurutnya, literasi ini sangat penting untuk menjaga integritas informasi di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

“Literasi digital bukan hanya soal memahami cara menggunakan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa bijak memilah informasi yang benar dan yang salah. Di era Pilkada seperti sekarang, kemampuan ini sangat penting untuk menentukan pilihan terbaik,” ujar Derta.

Lebih lanjut, Bunda Literasi juga menegaskan peran literasi dalam menangkal berita hoaks. Menurutnya, dengan kemampuan literasi yang baik, masyarakat akan lebih mampu mengidentifikasi informasi yang menyesatkan.

“Tentu kita perlu membekali generasi muda dengan pemikiran kritis agar tidak mudah terpengaruh oleh berita bohong,” tegasnya.

Sementara itu, Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), Heni Mulyati, menyampaikan bahwa fokus utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi serta menyikapi hoaks yang marak beredar, terutama di era digital.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa, guru, dan masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya literasi digital dan pemikiran kritis di tengah tantangan digital saat ini,” ungkap Heni.

Beberapa siswa yang mengikuti kegiatan ini juga memberikan tanggapan positif terhadap pelatihan tersebut. Rina, salah satu siswi kelas 11, mengungkapkan antusiasmenya. 

"Kegiatan ini sangat membuka wawasan kami. Sekarang saya lebih memahami cara menyaring informasi, terutama dari media sosial, agar tidak terjebak dalam berita palsu,” jelas Rina.

Siswa lainnya, Andi, siswa kelas 12, juga merasa pelatihan ini sangat bermanfaat. 

“Kami jadi tahu cara mengenali hoaks dan bagaimana menyikapi informasi yang beredar di media digital. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan lebih sering, karena sangat penting bagi kami yang hidup di era digital,” tutur Andi.