PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Debat perdana paslon Gubernur/ Wakil Gubernur Bengkulu, nomor urut 01, Helmi-Hasan, berhadapan dengan paslon 02, Rohidin- Meri berlangsung riang gembira.
Dipandu oleh moderator Bunga Harum Dani tema debat terbuka kali ini adalah Transformasi Sosial dan Ekonomi, Sumber Daya Manusia, dan Keamanan Daerah. Sedangkan subtema yang dibahas terkait, Pendidikan, Kesehatan, Pengentasan Kemiskinan, Ketenagakerjaan, Pengembangan Ekonomi Lokal, Peningkatan Investasi, Pengelolaan Sumber Daya Alam, Peningkatan Keamanan Daerah.
Sebelum debat berlangsung para pendukung paslon sempat heboh soal tata tertip, namun hal tersebut bukan hal yang bisa menghentikan berlanungnya kegiatan.
Paslon Gubernur/Wakil Gubernur benar-benar unggul saling melengkapi sangat kentara pada nomor urut 01, Helmi-Mian. Bahkan yang menarik perhatian publik, debat terbuka antar cawagub. Di sesi tersebut Cawagub 01, Ir H Mian benar-benar lebih unggul dari pada Cawagub 02, Meriyani.
Cawagub 02 mengklaim permasalahan sulitnya memperoleh BBM bersubsidi di Provinsi Bengkulu merupakan masalah nasional. Bahkan Cawagub 02 juga diduga telah melakukan kekeliruan dengan mempekerjakan anak dibawah umur.
Hal itu di libas dengan solusi oleh Cawagub 01, Ir H Mian, terang-terangan menyampaikan bahwa negara harus hadir dipersoalan pendidikan, dengan menyisihkan anggaran 20 persen dari APBD salah satu programnya sekolah gratis, sehingga anak-anak tidak putus sekolah bukannya dipekerjakan.
"Mempekerjakan anak putus sekolah tidak boleh. Sebagai kepala daerah kita harus punya komitmen di bidang wajib belajar untuk meningkatkan sumber daya manusia, anak-anak jangan putus sekolah," tegas Mian.
"Antrean-antrean (kendaraan BBM bersubsidi,red) sudah berlangsung bertahun-tahun dan tidak usah dibandingkan dengan provinsi lain, provinsi lain di Sumatera Barat mulus Sumatera Utara mulus, jadi kepala daerah itu harus tegas di maaping di petakan berapa frekuensi truk dan yang lainnya, kalo memang kurang pasokannya kita minta kalo ada mafia disitu lapor sama pak kapolda," pungkas Mian.