PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan programnya Muda Berdaya dan Siap Nikah bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui program bina ketahanan remaja (BKR) dan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) bergandeng untuk memperkuat ketahanan kelompok usia remaja.
"Kolaborasi dua lembaga pemerintah Kemenpora dan BKKBN ini untuk menyiapkan generasi yang berkualitas, melalui integrasi program Muda Berdaya dan Siap Nikah di Kemenpora beririsan dengan program Bina Ketahanan Remaja (BKR) dan PIK-R yang terdapat di BKKBN", ujar Deputi KS-PK BKKBN Nopian Andusti, S.E., M.T kepada pewarta di Bengkulu usai mengisi materi pada program "Siap Nikah Goes to Campus" di Universitas Bengkulu (UNIB).
Sinergitas kegiatan tersebut merupakan upaya penguatan partisipasi aktif pemuda dalam literasi kualitas ketahanan keluarga melalui penyiapan pemuda siap nikah setelah dewasa dengan usia ideal nikah pertama yaitu 21 tahun bagi puteri dan 25 tahun remaja putera," sebut Deputi Nopian.
Pj Walikota Bengkulu, Ir.Arif Gunadi membuka secara resmi edukasi siap nikah goes to campus. Ia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi generasi muda untuk menambah pengetahuan seputar pernikahan.
Pemerintah Kota Bengkulu mengapresiasi kegiatan terintegrasi lintas sektor itu, "Terima kasih kepada Kemenpora, kepada BKKBN atas kegiatan ini. Kita berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan di Provinsi Bengkulu khususnya kota Bengkulu, bagaimana generasi muda bisa mengerti tentang pernikahan dan pada masanya sudah siap dengan persoalan di dunia pernikahan nantinya" jelas Arif.
Dalam program siap nikah di kampus UNIB tersebut, Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda Kemenpora Republik Indonesia, Andi Susanto dalam sambutannya menjelaskan seminar Siap Nikah Goes to Campus bertujuan untuk bisa turut meningkatkan indeks pembangunan pemuda dalam sektor kepemimpinan dan ketahanan Keluarga.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa harus mampu mengembangkan kemampuan perencanaan, komunikasi, serta strategi dalam membangun keluarga yang sejahtera.
"Tentu harapannya dengan kegiatan ini, kita mempersiapkan mahasiswa yang nanti akan berkiprah di keluarganya maupun di masyarakat sekitar nantinya paham tentang bagaimana itu keluarga yang tidak lepas dari kepemimpinan. Jadi bagaimana kita bisa menggunakan sumber daya yang ada di keluarga baik itu suami ataupun sumber daya lainya untuk mencapai tujuan berkeluarga," jelas Andi.