PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, secara resmi mengukuhkan Wahyu Yuwana Hidayat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu. Wahyu menggantikan Darjana, yang telah memasuki masa purna tugas, sebagai pemimpin baru di Kantor Perwakilan BI Bengkulu.
Dalam sambutannya, Destry Damayanti menekankan pentingnya peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang diamanatkan oleh Undang-undang untuk menjalankan tiga tugas utama, yaitu: menjaga kestabilan nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem keuangan, serta memastikan kelancaran sistem pembayaran.
Ketiga mandat ini merupakan landasan penting dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
Namun, Destry juga menegaskan bahwa pencapaian tujuan-tujuan tersebut tidak mungkin diraih oleh Bank Indonesia sendiri. Diperlukan sinergi yang kuat antara Bank Indonesia, pemerintah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan kestabilan ekonomi nasional.
Pergantian kepemimpinan di Bank Indonesia, lanjut Destry, merupakan bagian dari proses kesinambungan dalam menjalankan tugas dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Proses suksesi ini diharapkan dapat membantu organisasi dalam beradaptasi terhadap dinamika lingkungan strategis yang terus berubah, baik di tingkat global, nasional, maupun daerah.
“Saya ingin mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada Darjana atas dedikasinya selama menjabat Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu. Saya juga dengan bangga memperkenalkan Wahyu Yuwana Hidayat sebagai Kepala Perwakilan BI yang baru. Saya yakin Kantor Perwakilan BI Provinsi Bengkulu akan terus menunjukkan dedikasi melalui program kerja yang berfokus pada Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi (KIS) dengan semua pihak terkait di Provinsi Bengkulu,” ujar Destry, 23/10/2024.
Lebih lanjut, Destry juga memuji capaian ekonomi Provinsi Bengkulu di tengah tantangan global dan domestik yang semakin kompleks. Pada triwulan II tahun 2024, Bengkulu berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7% dengan tingkat inflasi yang terkendali pada 1,48% (year on year).
Capaian ini, menurutnya, merupakan hasil kerja keras Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, lanjut Destry, juga terus mendukung penguatan sumber pertumbuhan ekonomi lokal dengan berbagai inisiatif, seperti pengembangan UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata, serta ekonomi syariah, termasuk penguatan sektor pesantren.
Di samping itu, BI juga mendorong percepatan digitalisasi melalui implementasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk memperluas jangkauan sistem pembayaran yang lebih inklusif.
Untuk memastikan kualitas uang rupiah yang beredar di masyarakat tetap terjaga, Kantor Perwakilan BI Bengkulu secara rutin menggelar layanan kas titipan dan kas keliling, termasuk di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).
Program edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah juga terus digalakkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga dan menghargai mata uang nasional.
Dengan resmi dikukuhkannya Wahyu Yuwana Hidayat sebagai Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Destry berharap sinergi dan kolaborasi antara BI dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu semakin erat, terutama dalam mendukung berbagai program strategis daerah.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, dalam sambutannya turut menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin baik antara Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Bank Indonesia.
Sinergi ini, menurutnya, telah membawa hasil nyata dalam pengendalian inflasi daerah, promosi investasi, digitalisasi ekonomi, dan pengembangan UMKM yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
"Dengan pergantian kepemimpinan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, saya berharap sinergi yang telah terbangun dapat terus ditingkatkan, terutama dalam mendukung berbagai program strategis Pemerintah Provinsi Bengkulu," tutup Rosjonsyah.