PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Debat kedua Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bengkulu telah diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu di salah satu Hotel Kota Bengkulu Selasa (12/11/2023) malam.
Dalam debat yang mengusung tema Clean And Good Governance Pemerataan Pembangunan yang Adil dan Berkelanjutan ini, calon petahana Rohidin Mersyah - Meriani terlihat agresif melakukan serangan kepada calon penantang Helmi Hasan-Mian.
Anggota DPRD Kota Bengkulu, Dediyanto menyebut, strategi Rohidin dengan menyerang program dan prestasi Helmi Hasan selama menjabat justru menunjukkan kualitas kepemimpinan Helmi Hasan jauh lebih baik dari pada dirinya sendiri.
Helmi Hasan terbukti memiliki rekam jejak yang langsung dirasakan masyarakat sedangkan Rohidin selama hampir 10 tahun menjadi gubernur justru hanya sibuk dengan kegiatan formalitas dan seremonial. Prestasi yang dicapai Rohidin hanya diatas kertas dan piagam yang terang saja tidak berdampak pada keinginan rakyat.
Meski diserang program kerja maupun kasus hukum, namun pengamat politik kota Bengkulu Dediyanto menilai masyarakat tidak akan terpengaruh. Sebab, rakyat Kota Bengkulu khususnya sudah merasakan apa yang dikerjakan Helmi Hasan.
"Ibaratnya begini, Helmi Hasan selama menjabat walikota membangun dan memperbaiki jalan sementara Rohidin selama menjabat jangankan membangun justru semakin membuat jalan jalan provinsi hancur," kata Dediyanto.
Petahana rasa penantang semakin terlihat dari kritik yang disampaikan Rohidin kepada Helmi Hasan. Seluruh program dan kebijakan Helmi Hasan selama menjadi walikota dibongkar dan dianggap salah.
"Dalam debat Rohidin memberikan penilaian tidak baik kepada program program Helmi Hasan seperti samisake atau satu miliar satu keluarahan, padahal program tersebut manfaatnya dirasakan langsung oleh pelaku usaha kecil yang kesulitan permodalan. Bilamana ada kesalahan maka yang salah itu bukan progamnya tapi oknum yang mencari keuntungan dari kebijakan," ungkap Dediyanto.
Dalam debat kedua tersebut, Rohidin juga menyerang prestasi Helmi Hasan yang membangun Rumah Sakit dan Bank Fadhilah. Baik Rumah Sakit ataupun Bank Fadhilah justru baru ada sejak kepemimpinan Helmi Hasan sebagai Walikota Bengkulu, yang mana sebelumnya Pemda Kota Bengkulu tidak memiliki satupun Rumah Sakit milik pemerintah dan bergantung dengan Rumah Sakit dr Muhammad Yunus (RSMY) milik Pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Kalau Rohidin Mersyah prestasinya apa, mau membanggakan jalan tol? Itu proyek strategis nasional presiden Jokowi bukan kebijakan yang dibuat Gubernur. Pabrik minyak goreng yang digadang gadang pada kampanye lalu saja belum terwujud sudah mau janji lagi," ucap Dediyanto.
Dediyanto menambahkan, rakyat lebih menginginkan pemimpin yang berani membuat terobosan bukan cuma pandai berpidato tapi takut mengeksekusi program. Rakyat menginginkan gubernur baru, bukan pemain lama lagu lama kusut semua. (Tok)