PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu melaksanakan Kick-Off Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), di Halaman Kantor BKKBN Provinsi Bengkulu, Rabu (18/12).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari menyampaikan bahwa GENTING adalah gerakan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk mendukung keluarga berisiko stunting (KRS), dengan fokus pada tiga pilar utama: pemenuhan gizi, perbaikan sanitasi, dan akses air bersih.
"GENTING merupakan gerakan bantuan bagi keluarga berisiko stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh," kata Zamhari.
Sasaran dari kegiatan GENTING adalah Orang Tua Asuh, Anak Asuh yang mencakup ibu hamil, ibu yang memiliki baduta/menyusui, baduta 0-23 bulan, balita 24-59 bulan dari keluarga berisiko stunting.
Bentuk bantuan kegiatan GENTING terdiri dari bantuan Nutrisi dan bantuan Non Nutrisi secar rinci sebagai berikut:
1. Bantuan Nutrisi merupakan pemberian pangan local kaya kaya protein hewani dengan kecukupan gizi dalam bentuk makanan lengkap siap santap atau kudapan. Bantuan Nutrisi berupa pemberian nutrisi berdasarkan standar minimal, Rp 15.000,-/hari/orang disesuaikan dengan usia anak yang mendapatkan bantuan hingga anak asuh mencapai usia 2 (dua) tahun.
Pemberian bantuan dapat dilakukan secara kolektif lebih dari 1 (satu) Orang Tua Asuh untuk menangani 1 (satu) orang anak asuh.
2. Bantuan Non Nutrisi merupakan bantuan yang meliputi perbaikan jamban dan rumah layak huni, akses air bersih, edukasi Pencegahan (remaja, calon pengantin) dan penanganan (edukasi ibu hamil, pengasuhan, peningkatan kapasitas ekonomi).
Zamhari menegaskan setiap individu dapat berkontribusi untuk membantu menurunkan angka stunting di Bengkulu.
"Kick-off Program GENTING ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan generasi bebas stunting melalui kolaborasi multipihak, dengan menekankan pentingnya intervensi berbasis keluarga," tandasnya.
Di kesempatan ini BKKBN turut menyerahkan bantuan alat tepat guna dan penghargaan terhadap sejumlah program pengendalian penduduk dan penanganan stunting di daerah.
Di kesempatan yang sama, Staf ahli bidang Ekonomi pembangunan Setda Provinsi Bengkulu, M. Ihwan menyampaikan, angka prevalensi stunting Bengkulu pada tahun 2023 yakni 20.2 persen 2023.
"Semoga tahu 2024 ini bisa tercapai target 12,5 persen sesuai target provinsi 2024," harapnya.