Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Anti Kolonial, Ini Sejarah Nama Jakarta & Papua

JULUKAN Bumi Rafflesia menjadi tak relevan lagi untuk Bengkulu saat ini. Alasannya simple, ada unsur kolonial dalam penamaan tersebut.

Helmi Hasan sempat memproklamirkan Bengkulu jadi Bumi Merah Putih. Sebab di tanah ini, bendera merah putih dijahit oleh Putri Bengkulu, Fatmawati.

Tak pelak, ide itu menjadi diskursus yang terus diperdebatkan hingga sekarang. Banyak yang pro, ada juga yang kontra.

Padahal perubahan nama suatu daerah sebenarnya hal yang biasa. Tahun 1527-1619, Sunda Kelapa berubah namanya menjadi Jayakarta.

Namun, di tahun 1619, nama Jayakarta diubah menjadi Batavia oleh pemimpin VOC yang bernama Jan Pieterszoon Coen.

300 tahun lebih nama ini dipakai. Singkatnya, pada 1942 nama warisan kolonial ini diganti menjadi Jakarta dan bertahan hingga sekarang.

Tak hanya Jakarta, Papua dulu bernama Nugini Belanda atau Nederlands Nieuw-Guinea. Sebagai bentuk anti kolonial, Presiden Soekarno pun mengganti nama provinsi itu menjadi IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti-Netherland).

Dua contoh perubahan nama provinsi itu seyogyanya menjadi pembelajaran untuk masyarakat Bengkulu bahwasannya nama-nama warisan kolonial tidak akan abadi dipakai di Negri.

Lebih dari itu, Gubernur terpilih Helmi Hasan menegaskan perubahan Raffles menjadi merah putih harus dibarengi dengan perbedaan pelayanan pemerintah pada masyarakatnya. 

Du Bumi Merah Putih, kata Helmi, ambulans wajib gratis. Tak seperti di Bumi Rafflesia, rakyat pake ambulans dimintai uang.

Jalan dan jembatan yang ada di Bumi Merah Putih Harus mulus. Tingkat perekonomian masyarakat harus naik. Semuanya dikemas dalam program Helmi-Mian, yakni Bantu Rakyat.