PedomanBengkulu.com, Lubuk Bonta, Sumatra Barat – Pesantren Kuno Barokah Madinah Al-Minangkabawi, yang dipimpin oleh KH Zulkifli Ahmad Jundim, Lc., pada 31 Desember 2024 kembali mencetak prestasi dengan mewisuda 11 santri yang telah menyelesaikan hafalan kitab kuning Arbain Nawawi. Kitab ini berisi 42 hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, menjadi salah satu rujukan utama dalam keilmuan Islam.
Wisuda gelombang kedua ini dihadiri KH Zulkifli Muhammad Ali, terkenal dengan nama UZMA beserta tokoh masyarakat Minang serta orang tua santri. Acara berlangsung dengan khidmat, dimana setelah pada gelombang pertama empat bulan lalu, pesantren ini juga telah mewisuda tiga santri penghafal Arbain Nawawi. Dengan demikian, total santri yang telah hafal kitab kuning ini mencapai 14 orang. Selain itu, para santri juga telah menambah hafalan 100 hadits shahih lainnya, menjadikan total hafalan mereka sebanyak 142 hadits.
Visi Besar Pesantren: Satu Desa Satu Hafizh dan 1000 Hadits
Pesantren Kuno Barokah Madinah Al-Minangkabawi sejak awal berdiri telah mencanangkan visi besar: Satu Desa atau Nagari - Satu Hafizh Al-Qur'an dan Hafal Minimal 1000 Hadits. Menurut KH Zulkifli Ahmad Jundim, Lc., menghafal Al-Qur'an adalah fardhu kifayah, kewajiban kolektif yang harus dipenuhi di setiap desa atau nagari. "Seperti kewajiban mengurus jenazah, jika dalam satu desa tidak ada yang mampu menghafal Al-Qur'an, maka seluruh warganya akan menanggung dosa. Pesantren ini hadir untuk memastikan Ranah Minang tidak kekurangan hafizh dan ahli hadits," ujarnya.
Kelas Mutawif: Membimbing Jamaah Haji dan Umrah
Selain program unggulan hafalan Al-Qur'an dan hadits, pesantren ini juga membuka kelas khusus bernama Kelas Mutawif. Kelas ini difokuskan pada pendalaman bab Haji dan Umrah untuk mencetak para pembimbing ibadah yang andal. “Dengan semakin banyaknya jamaah haji dan umrah setiap tahun, kebutuhan pembimbing yang paham syariat menjadi sangat penting,” jelas KH Zulkifli Ahmad Jundim Lc.
Dalam sambutannya pada acara wisuda, beliau mengingatkan para santri untuk menjaga hafalan dan mengamalkan ilmunya di masyarakat. “Hafalan ini adalah amanah. Santri tidak hanya belajar untuk dirinya sendiri, tetapi untuk umat. Kita ingin mencetak generasi yang tidak hanya hafizh, tetapi juga menjadi penggerak dakwah di nagari-nagari,” tuturnya.
Pesantren Kuno Barokah Madinah Al-Minangkabawi terus berkomitmen menjadi garda terdepan dalam membina generasi Muslim yang unggul, tidak hanya di bidang hafalan, tetapi juga pemahaman syariat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi orang tua yang berminat memondokan anaknya di Sumatera Barat dapat menghubungi 081314284000.
Liputan: Saeed Kamyabi