PedomanBengkulu.com, Rejang Lebong - Universitas Pat Petulai (UPP) Kabupaten Rejang Lebong menggelar Focus Discussion Group (FGD) membahas tentang penyerapan gabah oelh pemerintah.
FGD yang bertajuk 'Dampak harga beli gabah oleh Pemerintah terhadap keuntungan petani' digelar di Aula kampus I UPP dengan menghadirkan 3 narasumber dari akademisi, Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong serta dari Perum Bulog Cabang Rejang Lebong.
Rektor UPP Indrayanto mengungkapkan, FGD tersebut sengaja digelar untuk membahas isu-isu strategis di masyarakat yang berkaitan dengan program pemerintah.
"FGD ini kita laksanakan untuk membahas isu-isu strategis terutama di bidang pertanian yang berkaitan dengan program pemerintah, seperti saat ini tentang penyerapan gabah petani oleh pemerintah," ujar Indrayanto usai mengisi materi.
Kegiatan itu juga menjadi sarana pihaknya dalam menjalin komunikasi dan kerjasama dengan para mitra, yang diharapkan kedepannya dapat terjalin kerjasama yang baik dalam mendukung kesejahteraan masyarakat khususnya petani.
"Karena di UPP ini kan ada profesor bahkan ada doktor maupun master yang memang kalau dibutuhkan. Yang kedua kita menjalankan visi dan misi Universitas ini tujuannya pengembangan sumber daya bukan hanya mahasiswa dan dosen saja tetapi masyarakat juga," pungkasnya.
Sementara itu Asisten Manager Operator Bulog Cabang Rejang Lebong Vantho Yudistira menjelaskan, Bulog Cabang Rejang Lebong saat ini tidak menyerap gabah dari petani melainkan menyerap beras secara langsung kendati demikian harga beli dari petani sesuai dengan ketetapan pemerintah.
Sejauh ini sendiri beras diserap Bulog Rejang Lebong lebih banyak dari Kabupaten Lebong hal ini dikarenakan harga jual petani di Rejang Lebong lebih tinggi di banding harga pokok pembelian (HPP) yang ditetapkan pemerintah.
"Secara persentase penyerapan lebih banyak dari Kabupaten Lebong, karena harga dibeberapa kecamatan di Rejang Lebong memang sudah tinggi, dan juga beras Rejang Lebong ini banyak peminatnya sehingga harga terjaga sehingga harganya diatas harga pembelian pemerintah," bebernya.
Vantho mengungkapkan realisasi penyerapan beras Bulog Cabang Rejang Lebong sendiri saat ini sudah mencapai 400 ton sejak Januari hingga Februari dari target 543 ton, sisanya akan direalisasikan pada bulan Maret dan April mendatang.
Disisi lain Kepal Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong Amrul Ebi menambahkan, pihaknya mengapresiasi FGD tersebut karena kegiatan itu bisa menjadi wadah sosialisasi kepada masyarakat.
Ebi mengakui, petani padi di Rejang Lebong sejak dulu tidak lazim menjual gabah melainkan menjual beras.
"Tapi tadi KUD Mulya Usaha tertarik untuk mencoba memulai menerobos menjual gabah. Kami sudah sosialisasi kemana mana memang ada budaya disini itu seperti pamali menjual gabah. Dan ini budaya sedikit baru baru yang harus kita sampaikan karena ada kemudahan begitu petani panen mereka bisa menikmati langsung hasilnya," bebernya.
Kegiatan FGD sendiri dihadiri oleh puluhan peserta dari berbahai kalangan, mulai dari petani, kelompok tani, pemgurus KUD hingga penyuluh pertanian. (Julkifli Sembiring)