PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Alur pelabuhan Pulau Baii kerap mengalami pendangkalan dan mengakibatkan roda perekonomian Bengkulu terhambat. Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan menyebut pengerukan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai akan dilakukan pada April 2025 dengan kucuran dana mencapai Rp 1 triliun.
"Insyaallah persoalan Pelabuhan Pulau Baai akan dikerjakan April 2025 oleh Pelindo, asumsi hitungan sekitar Rp 1 triliun," kata Helmi saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (7/3/2025).
Helmi menyatakan optimistis apabila pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai dapat diatasi maka perekonomian akan membaik. Diketahui pelabuhan Pulau Baai Bengkulu mengalami pendangkalan sejak 2018 berdampak pada kerugian ekonomi hingga trliliun rupiah setiap tahunnya.
Pelabuhan Pulau Baai merupakan jalur utama distribusi dan ekspor di Provinsi Bengkulu, sedang menghadapi krisis pendangkalan yang semakin parah sejak 2018. Dampaknya sangat serius, mengganggu distribusi kebutuhan pokok seperti bahan bakar minyak dan beras, hingga menyebabkan penurunan tajam kapasitas ekspor.
"Alur pelabuhan yang sebelumnya memiliki kedalaman 7-11,5 meter, kini hanya tersisa 1,5 meter. Bahkan sebagian kolam breakwater sudah berubah menjadi daratan pasir," jelas Helmi.
Kondisi ini, kata Helmi, menyebabkan kerugian besar bagi perekonomian Bengkulu, yang diperkirakan mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah setiap tahunnya.
"Ekspor batu bara yang sebelumnya mencapai 10 juta ton per tahun kini hanya mampu mengirimkan 3 juta ton. Selain itu, komoditas ekspor lainnya, seperti cangkang sawit, hasil laut, dan rumput laut, juga ikut terdampak," tutup Helmi. (ADV)