PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Desa-desa di Provinsi Bengkulu memiliki potensi besar di sektor perkebunan, perikanan, dan kerajinan yang bisa dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes. Namun sayangnya, pengelolaan BUMDes di Provinsi Bengkulu belum terlalu maksimal.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, saat ini para Senator sedang berada di tengah-tengah masyarakat untuk mengevaluasi implementasi Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, salah satunya menyangkut eksistensi BUMDes.
"Di banyak tempat telah terbukti bahwa BUMDes bisa menjadi pelopor kebangkitan ekonomi desa dan membuka lapangan kerja secara luas sehingga banyak warga tak perlu lagi merantau ke kota. Ini yang perlu kita dorong di Bumi Merah Putih," kata Hj Leni Haryati John Latief, Kamis (27/3/2025).
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu ini menjelaskan, mengelola BUMDes memang bukan perkara yang mudah sehingga banyak desa yang telah mendirikan BUMDes berakhir dengan kegagalan, baik karena hambatan birokrasi, maupun karena salah memilih jenis usaha sehingga merugi.
"Tantangan-tantangan yang ada di lapangan inilah yang mau DPD benahi dari sisi regulasi. Ke depan aturan hukum yang ada harus bisa memastikan setiap BUMDes yang berdiri dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menekankan, perbaikan regulasi mesti mengarahkan pengelolaan BUMDes secara profesional, pemanfaatan potensi lokal secara tepat, pemasaran yang masif, serta manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel.
"Tutup semua celah penyalahgunaan dana. Jangan sampai ada satu rupiah pun yang bisa dikorupsi oknum. Sebisa mungkin laporan keuangannya bisa diplototi seluruh masyarakat desa setiap saat. Kalau ini semua berjalan dengan baik, insya Allah desa-desa di Bengkulu akan bangkit," tutur Hj Leni Haryati John Latief.
Data terhimpun, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bengkulu melaporkan bahwasanya saat ini BUMDes yang berstatus maju di Bumi Merah Putih belum sampai 50 persen karena pengelolaannya yang belum maksimal.
Pun demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sedang berupaya mendorong desa-desa untuk menghidupkan kembali BUMDes yang selama ini terbengkalai untuk mempercepat pembangunan desa dan meningkatkan perekonomian masyarakat. [**]