PedomanBengkulu.com, Jakarta - Umat Islam di dunia telah memasuki bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Bulan ini menjadi saat-saat dimana setiap harinya kaum muslimin dan muslimat dianjurkan untuk memperbanyak amal dan membentuk kepribadian muslim yang bertakwa.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, ibadah di bulan Ramadan sejatinya bukan hanya menahan lapar dan dahaga serta syahwat dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
"Puasa yang sempurna bukan hanya menahan lapar, dahaga dan syahwat, tapi mempuasakan hati, pikiran, dan seluruh anggota badan dari hal-hal yang bisa menimbulkan dosa dan lalai terhadap Allah subhanahu wa ta'ala. Puasa lahir dan batin," kata Hj Leni Haryati John Latief, Senin (3/2/2025).
Alumni Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Mubai Taba Anyar ini menjelaskan, puasa Ramadan tidak boleh menjadi alasan bagi seseorang untuk menurunkan semangatnya dalam beramal, baik amalan kebaikan, maupun bekerja mencari nafkah yang halal.
"Harusnya saat Ramadan malah lebih giat, karena pahala amalan dilipatgandakan sehingga lebih banyak bekal yang bisa dikumpulkan menuju akhirat. Saat Ramadan, selain mencari nafkah untuk keluarga, waktu yang tadinya dipakai untuk istrihat makan bisa dipakai untuk berzikir, membaca Al-Qur'an, shalat dan amal-amal lainnya," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu ini menekankan, bila seseorang sungguh-sungguh menjalankan setiap amalan yang dianjurkan di bulan Ramadan maka sangat diharapkan dirinya menjadi pribadi yang bertakwa.
"Sehingga selepas Ramadan nanti 11 bulan berikutnya jadi orang yang berdisiplin, kuat beribadah, istikamah dalam dakwah, dan yang lebih penting lagi punya kepedulian yang tinggi kepada sesama karena Ramadan juga sering disebut sebagai bulan solidaritas," ungkap Hj Leni Haryati John Latief.
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menambahkan, salah satu cara efektif untuk memotivasi diri melakukan amal ibadah wajib dan sunnah adalah dengan menanamkan dalam hati bahwa bulan puasa kali ini mungkin akan menjadi Ramadan yang terakhir.
"Mudah-mudahan Allah memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita untuk melaksanakan rangkaian amal ibadah pada bulan Ramadan 1446 Hijriah tahun ini dengan sikap tulus ikhlas semata-mata hanya mengharapkan rida Allah subhanahu wa ta'ala," demikian Hj Leni Haryati John Latief. [**]