PedomanBengkulu.com - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Teuku Zulkarnain berang dengan PT. Pelindo yang dinilai lamban menangani pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Oleh sebab itu, Dewan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan sebaiknya Pelindo tinggalkan Bengkulu karena tidak mampu mengurus Pelabuhan.
Teuku menyatakan, persoalan alur Pelabuhan bukan masalah politik tapi masalah hidup masyarakat Enggano.
"Ini persoalan hidup masyarakat Enggano, lucu kalau ada yang beranggapan ini masalah politik," tegas Teuku, Jumat (11/4/2025).
Pasalnya, sambung Teuku, ribuan masyarakat, ratusan anak-anak maupun balita bisa saja terlantar lantaran matinya perekonomian karena tidak adanya transportasi menuju Pulau terluar Indonesia tersebut.
"Kita minta Pelindo angkat bendera putih nyatakan tidak mampu mengurus Pelabuhan Pulau Baai. Sehingga, Pemerintah Provinsi bisa meminta Menteri perhubungan menyerahkan pengelolaan alur ke Pemerintah Daerah Bengkulu," tegas Teuku.
Teuku menyebut bahwa persoalan pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai dapat terselesaikan dengan cepat jika ada kemauan kuat dari Pelindo untuk menanganinya.
"Ini masalah mau atau tidak, mau bekerja untuk rakyat atau tidak," jelas Teuku mengakhiri.
Sekadar informasi, jika pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai tak penyelesaiannya terus molor, maka tidak menutup kemungkinan tak hanya warga Enggano yang krisis, namun perekonomian Bengkulu juga bisa mengalami goncangan hebat, seperti pasokan BBM harus melalui jalur darat ke provinsi Sumsel, Jambi. (Tok)