Pedomanbengkulu.com - Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu hingga mengancam terisolirnya Pulau Enggano karena Kapal tidak tidak bisa berlayar masih menjadi perbincangan hangat publik.
Pasalnya, Pendangkalan Alur Pelabuhan berdampak krisis pangan bagi warga Pulau terluar Indonesia ini yang tidak bisa mengeluarkan hasil pertanian maupun bahan pokok dikirim ke Enggano.
Warga Enggano menilai PT. Pelindo II Bengkulu sebagai pihak yang bertanggungjawab merevitalisasi Pelabuhan jika berniat membantu warga Enggano masih memiliki jalur alternatif.
"Alternatif sebenarnya kalau memang mau membantu masyarakat Enggano mereka (Pelindo red-) mendatangkan Kapal menggunakan Pelabuhan Linau. Jadi kita masyarakat Enggano ada alternatif dari keterisoliran ini," ungkapnya.
Pelindo disebut sebagai perusahaan kaya, namun ketika terjadi masalah seperti ini Pelindo seperti perusahaan bangkrut.
"Pelindo itu perusahaan kaya. Tapi ketika terjadi hal seperti ini seperti perusahaan bangkrut," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, warga Enggano yakni Airin Rais menyatakan bahwa Pelindo tidak menganggap warga Enggano sehingga tidak kunjung menyelesaikan persoalan pendangkalan.
"Artinya bagi Pelindo rakyat Enggano itu nggak dianggap karena tidak menguntungkan perusahaan," jelas Airin. (Tok)