Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE
Berita Terkini

Warga Enggano Terancam Krisis Pangan karena Pendangkalan Alur Pelabuhan

PedomanBengkulu.com - Warga Kepulauan Enggano yang berada ditengah Samudera Hindia terpaksa menyewa kapal nelayan untuk mengangkut hasil bumi ke Bengkulu. Hal itu dilakukan dampak belum berlayarnya kapal tujuan pulau tersebut imbas pendangkalan pintu alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Selain terisolasi, ribuan warga Pulau tersebut terancam krisis pangan. 

Dari rekaman video yang direkam warga saat melepas keberangkatan kapal kayu membawa hasil bumi dari dermaga di Pulau Enggano yang viral, memperlihatkan situasi ekonomi masyarakat Pulau Enggano sudah sangat kritis dampak pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai. 

Untuk bertahan hidup dan tetap memutar perekonomian, warga menyewa kapal kayu milik nelayan untuk mengangkut hasil bumi menuju Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Karena khawatir over kapasitas, hasil komoditi utama pulau ini yakni pisang kepok tidak bisa diangkut dalam jumlah besar. 

Kondisi pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai sampai hari ini belum kunjung terselesaikan. Alat berat dan mesin penyedot pasir yang dikerahkan membuka pintu alur yang nyaris tertutup sedimentasi pasir sangat lamban bahkan tidak sesuai target.

Padahal pihak Pelindo II Bengkulu sejak dimulainya pekerjaan pengerukan beberapa waktu lalu mengatakan sepekan pekerjaan maka kapal feri dan kapal perintis yang kini terjebak didalam kolam pelabuhan pada Rabu, 8 April lalu akan diuji coba berlayar namun faktanya alur yang dikeruk masih dangkal dan sempit. 

"Kami mendesak PT Pelindo II bertanggung jawab dengan pekerjaannya sebelum terjadi gejolak sekitar tiga ribuan warga Pulau Enggano, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara yang sudah terancam krisis pangan imbas pendangkalan alur tersebut," kata Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Teuku Zulkarnain saat meninjau lokasi. (Tok)